Kisah Masjid Kupiah Meuketop di Bogor, Sumbangan Pengusaha Pidie untuk Warga Ciawi
Saat berkunjung ke Kecamatan Ciawi, Bogor, Anda akan bisa menemukan sebuah masjid yang kelihatan tak asing
Masjid kupiah meukeutop ternyata tidak hanya ada di Kecamatan Banda Raya, Banda Aceh. Masjid dengan kubah topi khas Aceh ini ternyata juga ada di Ciawi, Bogor. Bagaimana sejarah kehadiran masjid ini? Simak kisahnya berikut ini.
Saat berkunjung ke Kecamatan Ciawi, Bogor, Anda akan bisa menemukan sebuah masjid yang kelihatan tak asing, dengan kubah berbentuk topi khas Aceh atau biasa disebut kupiah meukeutop.
Sentuhan Aceh yang kental ini tentu akan membuat siapapun yang melihatnya menjadi penasaran, dan sudah pasti akan memunculkan dugaan bahwa yang membangun masjid tersebut adalah warga Aceh. Ya, masjid bernama Zamatul Amin ini memang dibangun oleh warga Aceh, tepatnya warga asal Sanggeu, Pidie. Namanya H Ir Teuku Zamah Amin atau lebih dikenal dengan Ayah Bogor (76).
Ayah Bogor merupakan anak dari TM Amin, sekretaris Persatuan Ulama Seluruh Aceh (PUSA) yang dipimpin oleh Tgk Daud Beureueh tahun 1935 M. Ayah bogor memulai pertualangannya di kota Bogor sejak tahun 1963 sebagai mahasiswa Institute Pertanian Bogor (IPB).
Setelah menyelesaikan kuliah di IPB, mulai tahun 1978 Ayah Bogor bekerja di pabrik gula Madukrismo di Sulawesi Selatan yang masih satu perusahaan dengan Pabrik Gula Cot Girek, Lhoksukon. Tahun 1981, Ayah Bogor bekerja di kantor UNFAO (United Nation Food and Agricuoture Organitation) sebuah lembaga PBB yang fokus dan konsen di bidang Pangan dan Pertanian.
Ayah bogor bekerja di UNFAO selama 7,5 tahun. Setelah mengakhiri bekerja pada UNFAO ayah bogor mulai membangun usaha di bidang perhotelan di atas sebidang tanah yang dibelinya semasa kuliah di IPB Bogor. Sampai hari ini Ayah Bogor sudah memiliki dua hotel yang dikelolanya
Ayah Bogor tergolong pengusaha kelas menengah jika dibandingkan dengan para pengusaha Aceh lainnya yang cukup sukses di Pulau Jawa. Namun jiwa sosial Ayah Bogor patut diacungkan jempol. Setiap ada uang yang cukup, selalu terlintas dipikirannya untuk beramal membangun jalan ke syurga
Pembangunan masjid itu sendiri dilakukan pada tahun 2016. Mesjid tersebut dibangun dengan dana sendiri oleh Ayah Bogor di atas tanah 1.200 meter yang juga dibelinya sendiri. Dalam tempo setahun mesjid tersebut selesai dibangun dan dapat difungsikan.
Mesjid tersebut diberi nama Zamatul Amin yang diangkat dari nama Ayah Bogor Zamah Amin. Ini sebagai penghargaan masyarakat Ciawi atas sumbangan Ayah Bogor.
Selama setahun pertama difungsikan, Ayah Bogor ikut menanggung semua operasional mesjid yang mencapai 200 juta per bulan. Baru kemudian pada tahun kedua sampai dengan sekarang, operasional mesjid dilakukan secara swadaya dan sedekah para jamaah.
Setiap selesai shalat Jumat di mesjid ini, para jamaah ikut dibagikan makan siang yang disedekahkan oleh warga secara sukarela. Kemudian setiap hari selasa dan kamis di mesjid ini diadakan pengobatan alternatif gratis oleh Tgk Dedi, warga Aceh asal Geudong Aceh Utara.
Tidak hanya itu, Ayah Bogor juga membeli 1.200 meter persegi tanah di Ciawi untuk kuburan umum masyarakat Bogor. Belum lagi sumbangan yang sering diserahkan untuk pembangunan meunasah Aceh di Bogor. Saat ini Ayah Bogor sedang merencanakan pembelian 2 unit ambulance.
Masing-masing 1 unit diperuntukan bagi masyarakat di Bogor, sedangkan satu unit lagi rencananya akan ditempatkan di Medan, Sumatera Utara. Tujuannya untuk membantu H. Sudirman (Haji Uma) anggota DPD RI asal Aceh yang selama ini giat membantu pemulangan jenazah TKI asal Aceh dari Malaysia melalui bandara internasional Kualanamu, Sumatera Utara.(adi)