Kapal ‘Tol Laut’ Angkut 32 Kontainer Ke Simeulue  

Kapal Motor (KM) Kendhaga Nusantara yang dikhususkan sebagai kapal angkut kontainer di wilayah bagian barat Sumatera

Editor: bakri
SERAMBI/SARI MULIYASNO
Puluhan kontainer yang berisi berbagai kebutuhan masyarakat Simeulue diturunkan dari kapal kargo Kendhaga Nusantara di Pelabuhan Laut Sinabang, Simeulue, Rabu (25/9/2019). 

SINABANG - Kapal Motor (KM) Kendhaga Nusantara yang dikhususkan sebagai kapal angkut kontainer di wilayah bagian barat Sumatera mulai dilirik para pengusaha lokal untuk mengangkut berbagai kebutuhan dari daratan Sumatera untuk dipasok ke Kabupaten Simeulue. Kapal yang berfungsi sebagai ‘tol laut’ itu dinilai lebih efesien karena mampu mengangkut muatan dalam jumlah banyak.

Supervisor ASDP Perwakilan Simeulue, Riantoni selaku pihak yang mengoperasikan kapal ‘tol laut’ tersebut kepada Serambi, Kamis (26/9), mengakui, untuk saat ini memang belum begitu banyak pengusaha lokal memanfaatkan kapal kargo itu dalam pengiriman barang untuk kebutuhan pembangunan maupun untuk konsumsi masyarakat Simeulue.

Meski demikian, jelasnya, sekarang ini sudah ada beberapa pengusaha yang memanfaatkan kapal ‘tol laut’ itu. Ini terlihat setiap KM Kendhaga Nusatara merapat di Pelabuhan Laut Sinabang, puluhan kontainer berisi barang kebutuhan masyarakat diturunkan dari kapal ‘tol laut’ tersebut. "Barang masuk sudah ada. Tapi kalau barang dari Simeulue dibawa keluar, itu yang belum," katanya.

Untuk trip pelayaran kemarin, lanjut Riantoni, kapal kargo itu menurunkan sebanyak 32 kontainer berisi semen dan air mineral dalam kemasan. Diharapkan, ke depan makin banyak pengusaha lokal memanfaatkan kapal kargo itu dalam pengiriman barang dari Simeulue ke luar daerah maupun sebaliknya.

Secara tepisah, seorang penguasah lokal, Abu yang ditanyai Serambi, Kamis kemarin, mengaku, saat ini dirinya hanya memasok air minuman dalam botol kemasan yang ia pesan dari Teluk Bayur, Sumatera Barat (Sumbar). Ke depan, ungkap Abu, dirinya berencana untuk memasok berbagai kebutuhan seperti gula, minyak goreng, dan besi ke Simeulue. "Dari ongkos pengiriman lebih murah. Harga jual pun ke pasar bisa murah dari sebelumnya. Saya sudah dua kontainer setiap kapal masuk. Yang banyak itu semen, tapi bukan saya yang pasok," tandasnya.(sm)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved