Breaking News

DPRK Subulussalam

Belum Tau Ditinggal PNA, Sekretaris Golkar Subulussalam: Mungkin Senin Sampai Suratnya

DPD II Partai Golongan Karya (Golkar) Kota Subulussalam ternyata belum tau perihal mundurnya Partai Nanggroe Aceh (PNA) dari koalisi.

Penulis: Khalidin | Editor: Taufik Hidayat
Serambinews.com
Sekretaris DPD II Partai Golkar Kota Subulussalam, Fajry Munthe 

Laporan Khalidin | Subulussalam

SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM – DPD II Partai Golongan Karya (Golkar) Kota Subulussalam ternyata belum tau perihal mundurnya Partai Nanggroe Aceh (PNA) dari koalisi sebagaimana surat bernomor 101/PNA-PEM/IX-2019.

”Mungkin Senin ini sudah sampai suratnya,” kata Sekretaris DPD II Partai Golkar Kota Subulussalam, Fajry Munthe ketika dikonfirmasi Serambinews.com, Sabtu (28/9/2019) apakah pihaknya telah menerima surat pengunduran PNA.

Fajry yang juga calon Wakil Ketua DPRK Subulussalam dari Golkar, mengaku belum menerima surat terkait pengunduran PNA dari koalisi mereka.

Fajry pun belum memberikan jawaban tentang arah politik Golkar Subulussalam pascakeluarnya PNA dari fraksi yang semula digagas. Yang penting, kata Fajry golkar tetap akan terarah.

Fajry pun mengakui jika mundurnya PNA dari koalisi mereka merupakan keputusan sepihak. Namun, lagi-lagi Fajry meminta waktu untuk memberikan keterangan persnya menyangkut pecahnya koalisi fraksi partai berlambang pohon beringin dengan partai besutan Irwandi Yusuf ini.”Nanti saya berikan keterangan pers untuk menjawab masalah ini,” ujar Fajry

Seperti berita sebelumnya, pembentukan alat kelengkapan di DPR Kota Subulussalam khususnya fraksi sampai sekarang belum juga tuntas meski pembahasannya sudah berlangsung sebulan lebih. Terkini, muncul kabar jika terjadi perpecahan di fraksi gabungan Partai Golongan Karya (Golkar) dan Partai Nanggroe Aceh (PNA).

Kabar perpecahan fraksi Golkar-PNA ini diperoleh Serambinews.com, Sabtu (28/9/2019) di mana Partai Nanggroe Aceh (PNA) Kota Subulussalam mundur dari koalisi dengan golkar.

PNA pun kabarnya merapat ke fraksi gabungan Sada Kata yang terdiri empat parpol yakni Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Bulan Bintang dan Partai Keadilan Persatuan Indonesia (PKPI).

”Benar, kami mundur dari koalisi dengan partai Golkar,” Syamsul Anwar, sekretaris DPW PNA Kota Subulussalam ketika dikonfirmasi Serambinews.com

Pernyataan mundurnya PNA dari fraksi Golkar ini dituangkan dalam surat resmi tertanggal 27 September 2019. Surat bernomor 101/PNA-PEM/IX-2019 ditujukan kepada Ketua DPD II Partai Golkar dengan ditandatangani Ketua dan Sekretaris DPW PNA, Musmuliadi dan Syamsul Anwar.

Dalam surat tersebut disebutkan jika PNA Subulussalam mundur dan mencabut kembali rencana susunan fraksi serta alat kelengkapan dewan yang pernah ditawarkan kepada mereka.

Sekretaris DPW PNA Subulussalam Syamsul Anwar membenarkan kopian surat mundurnya PNA dari koalisi dengan Golkar. Sejauh ini Syamsul memang belum menjelaskan alasan mengapa mereka mundur dari koalisi dengan Golkar.

“Intinya surat kami mundur dari fraksi golkar benar dan kami bergabung dengan fraksi Sada Kata,” terang Syamsul Anwar.

Sebelum mundur dari koalisi dengan golkar, PNA Subulussalam ternyata  sudah melayangkan surat kepada Ketua DPRK Subulussalam. Surat bernomor 102/PNA-GFS/IX/2019 ini terkait pernyataan untuk gabung ke fraksi Sada Kata.

”Bersama ini kami Partai Nanggroe Aceh (PNA)  memberitahukan kepada Ketua DPRK Subulussalam bergabung ke fraksi Sada Kata,” demikian surat PNA yang ditandatangani Ketua dan Sekretaris DPW PNA, Musmuliadi dan Syamsul Anwar.

Semula juga diberitakan jika para anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Kota Subulusalam periode 2019-2024 hingga kini masih berkutat dalam pembahasan fraksi dan belakangan menemui jalan buntu.

“Fraksi belum terbentuk karena ada masalah dalam jumlah fraksi gabungan, sehingga kami harus berkonsultasi dulu ke Biro Hukum Pemerintahan Aceh.” kata Ketua sementara DPRK Subulussalam Ade Fadly Pranata Bintang SKed kepada Serambinews.com, Rabu (4/9/2019).

 Menurut Ade Fadly, buntunya pembentukan fraksi ini berimbas pada penyusunan alat kelengkapan DPRK Subulussalam lainnya seperti komisi-komisi,  badan legislasi (banleg) dan badan anggaran (banggar).

Sebab, personel yang masuk dalam alat kelengkapan tersebut merupakan utusan fraksi-fraksi di DPRK Subulussalam. Meski begitu, untuk Tata tertib (Tatib) DPRK Subulussalam sudah hampir rampung dibahas.

Dikatakan, saat ini ada empat fraksi yang diusulkan dari 20 anggota DPRK Subulussalam. Dari empat fraksi ini satu utuh tiga gabungan sejumlah partai politik. Keempat Fraksi yakni Fraksi Hanura terdiri dari empat kursi sehingga merupakan fraksi utuh.

Kemudian Fraksi Gerakan Amanat Aceh atau Granat sebanyak enam kursi masing-masing dari Partai Gerindra, PAN dan PA.

Lalu Fraksi Golkar/PNA sebanyak lima kursi yaitu  gabungan Golkar dan PNA. Terakhir Fraksi Sada Kata meliputi lima kursi yaitu PKS, PBB, PKPI masing-masing satu kursi plus dua kursi dari Demokrat.

Sebenarnya, kata Ade Fadly, sesuai aturan jika ada satu fraksi utuh maka dibolehkan membentua dua fraksi gabungan.

Masalahnya di Subulussalam selain satu fraksi utuh muncul tiga fraksi gabungan sehingga sesuai aturan hal ini tidak memungkinkan.

Dalam hal ini, Fraksi Hanura menurut Fadly siap menampung para anggota DPRK untuk bergabung dengan mereka.

Namun sejauh ini belum ada anggota DPRK yang siap bergabung. Semua fraksi mempertahankan argumen dan enggan berbaur, sehingga membuat rapat menjadi buntu. ”Makanya kami harus berkonsultasi dulu ke provinsi,” ujar Fadly.

Pun demikian pimpinan definitif DPRK Subulusalam, Fadly mengaku pihaknya menyurati parpol pemilik kursi terbanyak di sana untuk merekomendasikan nama kadernya yang akan menjadi pimpinan.

”Untuk pimpinan juga kita kebut, pokoknya dalam waktu dekat semua akan kami tuntaskan sehingga tugas dan fungsi DPRK Subulussalam sebagai wakil rakyat segera berjalan sebagaimana mestinya,” pungkas Fadly.(*)

Baca: Nyamar Jadi Orang Gila, Sarwendah Diusir saat Minta Makan, Pemulung Ini Buat Istri Ruben Menangis

Baca: Sampah di Lokasi MTQ Capai 64 Kubik Sehari, Petugas Bolak-balik 16 Kali Sehari Bersihkan Sampah

Baca: Rocky Pastikan Tiga Rumah tak Layak Huni di Idi Tunong Segera Direhab Total

Baca: Pendaftar Fun Bike Bireuen Capai 3.000 Orang  

Baca: Fakta Hubungan Badan Guru Silat dan Siswi SMP, Berawal dari Status Whatsapp

Baca: Jadwal MotoGP Thailand 2019 - Balapan Penentu Marc Marquez Jadi Juara Dunia 2019

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved