Jokowi Dikabarkan Minta Hari Pelantikan Dipercepat, Ketua Projo Sebut Jutaan Pendukung Siap Hadir
Jokowi dikabarkan meminta agar pelantikan dirinya bersama Ma'ruf Amin dimajukan alias dipercepat dari jadwal.
Budi Arie tidak membantah masih ada kekhawatiran masyarakat mengenai gangguan dari "penumpang gelap" demokrasi.
Menyampaikan aspirasi termasuk berupa unjuk rasa sangat dihargai.
Tapi ketidakjujuran dan motif politik destruktif yang harus diwaspadai.
Budi Arie menyatakan pelantikan bukan hanya persoalan Jokowi-Kiai Maruf Amin, melainkan pada menghormati agenda kenegaraan hasil penyerahan mandat rakyat melalui Pemilu 2019.
Oleh karena itu jangan ada yang coba-coba mengganggu apalagi membatalkannya.
"Setiap manusia memiliki batas kesabaran. Mari kita sambut pelantikan presiden dan wakil presiden, Jokowi-Kiai Maruf Amin dengan penuh suka cita dan harapan yang positif," mantan aktivis UI 1998 ini menegaskan.
Baca: Pria Beristri 4 Ngaku Gay, Sang Ibu Geram: Sewa 5 Pembunuh untuk Habisi Anaknya
Bertemu Jokowi
Sebelumnya, sejumlah tokoh pendukung dan relawan Jokowi menyambangi Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (27/9/2019).
Mereka yang hadir di antaranya Kris Budiharjo, Andi Gani Nena Wea, Dedi Mawardi, Budi Arie Setiadi, Mustar, dan beberapa tokoh lainnya.
Tokoh-tokoh pendukung tersebut melakukan petemuan secara tertutup dengan Jokowi untuk memberikan dukungan terhadap keputusan yang diambil Presiden.
Ditemui usai pertemuan, Andi Gani Nena Wea menolak berkomentar banyak.
Andi Gani menegaskan pertemuan dengan Presiden Jokowi hanya silaturahmi.
"Intinya silaturahmi dan kami menyampaikan dukungan penuh kepada Presiden Jokowi dalam mengambil keputusan apapun untuk kebaikan negeri ini," katanya di komplek Istana Kepresidenan.
Andi Gani meminta kepada seluruh pendukung Jokowi untuk tetap tenang dan jangan terprovokasi apalagi sampai larut dalam berita hoaks.
Andi Gani juga menegaskan, menolak kegiatan-kegiatan inkonstitusional yang berupaya memecah belah persatuan Indonesia.