2 Mahasiswa Tewas saat Demo di Kendari, Polri Janji Transparan Ungkap Hasil Investigasi

Diketahui bahwa tim gabungan tersebut juga melibatkan unsur dari luar kepolisian yakni Ombudsman serta pihak kampus.

Editor: Faisal Zamzami
KOMPAS.com/Devina Halim
Wakapolri Komjen Ari Dono Sukmanto saat ditemui di Masjid Al-Ikhlas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (1/7/2019). (KOMPAS.com/Devina Halim) 

SERAMBINEWS.COM - Polri mengungkapkan pihaknya berjanji akan transparan dalam mengungkapkan kasus tewasnya dua mahasiswa saat mengikuti aksi demo di depan Gedung DPRD Sulawesi Tanggara pada pada Kamis (26/92019).

Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri) Komjen Ari Dono Sukmanto di Kendari, Sultra, dikutip TribunWow.com dari Tribunnews.com, Minggu (29/9/2019).

Ari menuturkan bahwa kini pihaknya telah membentuk tim gabungan untuk melakukan penyelidikan terhadap kasus kematian dua mahasiswa Universitas Halu Oleo.

Diketahui bahwa tim gabungan tersebut juga melibatkan unsur dari luar kepolisian yakni Ombudsman serta pihak kampus.

Ia menambahkan akan menerima aspirasi yang menghendaki agar pihak lain turut dilibatkan dalam proses investigasi seperti, Ombudsman, Komnas HAM maupun akademisi.

"Kepolisian komitmen menjalankan tugas dengan profesional. Tim investigasi bekerja secara transparan untuk membuktikan peristiwa yang terjadi saat unjuk rasa yang menelan korban jiwa," ujar Ari pada Sabtu (29/9/2019).

Ari mengatakan bahwa hingga kini penyelidikan yang dilakukan baru olah tempat kejadian perkara (TKP).

Selain itu penyidik juga sudah mengumpulkan semua jenis senjata yang dipakai olej petugas kepolisian saat mengamankan demo di depan Gedung DPRD Sulawesi Utara pada Kamis lalu.

Dalam demo pada 26 September, Ari menyatakan bahwa aparat keamanan dilarang memakai senjata api dengan peluru tajam.

Sementara itu, saat melakukan olah TKP, tim penyidik menemukan tiga selongsong peluru di drainase depan Disnakertrans Sulawesi Tenggara.

Lantaran penemuan tiga selongsong peluru itu, tim penyidik pun mengumpulkan semua senjata api aparat keamanan untuk dilakukan pemeriksaan.

"Karena ada temuan selongsong peluru, maka perlu diperiksa, termasuk polisi yang ditugaskan," jelas Ari.

"Perlu kami data senjata apa saja yang dibagi, amunisinya berapa untuk diteliti," sambungnya.

Diketahui bahwa tim penyidik juga sudah mendapat data terkait hasil autopsi serta rekam medis dari dua korban tewas.

Hasil autopsi serta rekam medis dari dua korban itu akan dicocokan dalam rangkaian teknik investigasi.

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved