Berita Subulussalam
Ini Tiga Wakil Rakyat Asal Subulussalam Dilantik Jadi Anggota DPRA, Begini Harapan Masyarakat
Maka itu, kata Edy, momen pelantikan tersebut patut menjadi kebanggaan luar biasa bagi masyarakat Kota Subulussalam.
Penulis: Khalidin | Editor: Nur Nihayati
Maka itu, kata Edy, momen pelantikan tersebut patut menjadi kebanggaan luar biasa bagi masyarakat Kota Subulussalam.
Laporan Khalidin I Subulussalam
SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM - Sebanyak 81 anggota DPRA hasil pemilihan Pemilu 2019 akan mengikuti prosesi pengucapan sumpah janji, Senin (30/9/2019) besok di Ruang Sidang Utama, Gedung DPR Aceh.
Dari 81 aggota DPR Aceh yang akan dilantik besok, tiga merupakan putra-putri asal Kota Subulussalam daerah pemilihan (Dapil) 9.
Ketiga anggota DPR Aceh asal Subulussalam yang akan dilantik masing-masing sesuai perolehan suara Hj Asmidar, S.Pd (PA), Hj Sartina NA, SE, M.Si (Golkar) dan Tgk H Syarifuddin MA (PKB).
Seiring dengan pelantikan para anggota legislatif di DPRA ini muncul sejumlah harapan dan pesan dari masyarakat Kota Sada Kata khususnya untuk ketiga wakil asal daerah ini.
Pasalnya, dalam sejarah Kota Subulussalam termasuk saat masih bergabung dengan Aceh Singkil ini merupakan paling banyak putra-putri Subulussalam yang berhasil duduk di DPRA.
Baca: Hujan Lebat Disertai Petir di Meulaboh, Listrik Ikut Padam
Ketua DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Subulusalam, Edy Saputra Bako kepada Serambinews.com, Minggu (29/9/2019) mengaku jika pemilu 2019 merupakan tahun bersejarah bagi Kota Subulussalam.
Pasalnya, sejak daerah ini mekar dari Aceh Singkil 2 Januari 2007 ini paling banyak mendudukan wakilnya di parlemen provinsi.
Maka itu, kata Edy, momen pelantikan tersebut patut menjadi kebanggaan luar biasa bagi masyarakat Kota Subulussalam.
Namun, lanjut Edy, dengan memiliki keterwakilan dari Subulussalam hingga tiga orang, tentu ada sederet tugas para wakil rakyat di DPRA.
Masyarakat Subulussalam menaruh segudang harapan besar terhadap putra-putri terbaik Bumi Syekh Hamzah Fansury yang akan dilantik menjadi wakilnya di DPRA besok.
Baca: Indonesia Prihatin dengan Munculnya Konflik Baru di Timur Tengah dalam Sidang Umum PBB
”Bagaimanapun juga Kota Subulussalam masih jauh tertinggal dalam segala hal, tentu kita berharap mereka menjadi sosok yang aspiratif dan peduli sehingga bisa memperjuangkan hak masyarakat Kota Subulussalam,” ujar Edy
Lebih jauh Edy yang juga Ketua Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) Kota Subulussalam mengatakan sebagai pemuda dan aktivis LSM yang akrab berhadaan dengan rakyat jelata, dia banyak menyerap kondisi ril masyarakat di kota paling bungsu se Aceh ini.
Selama ini, kata Edy, mungkin minimnya ‘kue’ pembangunan ke Subulussalam tidak terlepas akibat keterwakilan anggota DPRA asal negeri ini.
Sebab, Subulusalam baru punya wakil rakyat asal kota tersebut pada pemilu 2014 silam itu pun hanya satu orang.
Saat ini, sambung Edy dengan kehadiran ketiga wakil rakyat tersebut diharapan mampu memperjuangkan kesenjangan yang selama ini sangat tampak di depan mata.
Baca: Jenderal Abelaziz al-Fagham Ditembak di Jeddah, Pengawal Pribadi Raja Arab Gugur, Ini Kronologinya
Edy mengingatkan keberadaan ketiga wakil rakyat di gedung DPRA mampu menyauarakan kepentingan masyarakat di Kota Subulussalam khususnya dan umumnya bagi dapil dan seluruh rakyat di Aceh.
Edy membeberkan sederet kesenjangan yang masih terjadi di Kota Subulussalam dampak minimnya ‘kue’ pembangunan setiap tahun. Kesenjangan ekonomi, Infrastruktur, pendidikan indek pembangunan manusia rendah, kesehatan dan lainnya.
Persoalan kesehatan masyarakat Edy melalui lembaganya acapkali harus turun tangan ‘mengemis’ di jalanan demi pengobatan para keluarga ‘melarat’ yang sakit.
Intinya, kata Edy dengan mempunyai putra-putri terbaik penyambung lidah di gedung DPRA, menjadikan masyarakat SUbulussalam optimis mereka bisa memperjuangkan hak-hak pantai barat selatan Aceh khususnya Subulussalam.
Beberapa agenda penting untuk pembangunan daerah Subulussalam saat ini yang patut diperjuangkan para wakil rakyat di DPRA antara lain, pembangunan jalan tembus pembangunan jalan tembus Gelombang, Kecamatan Sultan Daulat, Subulussalam-Muara Situlen, Aceh Tenggara.
Menurut Edy, hingga kini masyarakat masih menantikan janji-janji Pemerintah Aceh terkait sejumlah proyek vital di sana seperti jalan Subulussalam-Kutacane. Sebab, pemerintah dinilai kerap mengeluarkan janji namun sejauh ini belum terealisasi. (*)