Kisah Warga Desa Geulinggang, Berharap Air yang ke Luar Lumpur Bercampur Gas
Warga masih menaruh secercah harapan lagi ketika dilakukan pengeboran lubang kedua, impian warga untuk memiliki sumur di desanya kandas
WARGA Desa Geulinggang, Kecamatan Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara sudah lama berharap adanya sumur bor di kawasan mereka. Sehingga bisa dimanfaatkan sebagai sumber air untuk dialirkan ke areal sawah yang luasnya diperkirakan capai 10 hektare. Selama ini, padi yang ditanam di kawasan itu sering gagal panen karena tak ada irigasi.
Awal September 2019, maka dilakukan pengeboran sumur bor bantuan dari Dinas Pertanian dan Pangan Aceh Utara. Warga menaruh harapan besar. Ya, mereka akan dapat menggarap sawah seperti di desa lain yang memiliki sumber irigasi. Namun, harapan itu seakan sirna. Setelah selesai dilakukan penggalian lubang pertama dengan kedalaman puluhan meter, ternyata tidak memuncratkan air.
Warga masih menaruh secercah harapan lagi ketika dilakukan pengeboran lubang kedua. Lagi-lagi, impian warga untuk memiliki sumur di desanya kandas. Karena, pihak yang melakukan pengeboran menyebutkan tidak ada sumber air meski sudah dilakukan pengalian sampai kedalaman 85 meter.
“Ternyata, 15 hari kemudian atau persisnya pada Senin (23/9) sekira pukul 10.00 WIB, warga di kawasan itu dikejutkan dengan suara gemuruh dari dalam lubang sumur bor itu. Belakangan diketahui suara gemuruh tersebut berasal dari semburan lumpur bercampur gas dari sumur bor yang digali,” lapor Keuchik Geulinggang, Tgk Hasballah kepada Serambi.
Sementara itu Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Utara, Amir Hamzah kepada Serambi menyebutkan, sumur itu sudah ditutup dengan menggunakan semen supaya tidak membahayakan warga yang melintasi kawasan tersebut. “Sudah ditutup oleh pelaksana kegiatan,” ujar Amir Hamzah.(jaf)