Seharian di Kamar Main HP, Seorang Mahasiswa Susah Bernafas Hingga Jantung Berhenti
Pemuda yang diidentifikasi bernama Ah Wah itu berbaring di tempat tidur asramanya pada pukul 11 malam dan bermain dengan hp-nya.
Seharian di Kamar Main HP, Seorang Mahasiswa Susah Bernafas Hingga Jantung Berhenti
SERAMBINEWS.COM - Kehidupan jaman sekarang sudah dipenuhi dengan hal yang dipermudah.
Membeli barang online, membeli makanan online, membeli minuman online, hampir semua hal bisa diakses melalui ponsel.
Karena kemajuan zaman memang dapat mempermudah diri untuk terjebak dalam gaya hidup yang tidak aktif.
Hal tersebut dikabarkan dapat berdampak sangat buruk bagi kesehatan karena tinggal duduk dan mendapat hal yang ia mau hanya dengan swipe jari di layar.
Seperti seorang mahasiswa berusia 21 tahun di Zhejiang, Tiongkok ini yang hampir meninggal karena gaya hidup yang tidak aktif.

Ah Wah dilarikan ke ambulans karena jantungnya mendadak berhenti. (Sohu)
Baca: Tokoh Separatis Papua Benny Wenda Dikabarkan Hadiri Sidang Umum PBB, Terungkap Fakta Sebenarnya
Baca: Viral Foto Siswa SMA Bawa Bendera Merah Putih di Tengah Kabut Gas Air Mata, Ini Kisah di Baliknya
Baca: Sedang Berhubungan Badan di Balkon, Sepasang Kekasih Tewas Seketika Jatuh dari Lantai 3
Ia mengalami sebuah peristiwa yang menyadarkannya dan membuatnya tidak akan pernah lupa, pada Minggu, (8/9/2019) lansir Sohu via Suar.id.
Pemuda yang diidentifikasi bernama Ah Wah itu berbaring di tempat tidur asramanya pada pukul 11 malam dan bermain dengan hp-nya.
Dia tiba-tiba merasakan tekanan besar di dadanya yang membuatnya merasa seperti tercekik dan tak bisa bernapas.
Dia berusaha bernapas dan untungnya, teman-teman sekamarnya memperhatikan dan segera memanggil ambulans.
Sekitar 10 menit kemudian, ambulans datang dan membawa Ah Wah, yang beratnya hampir 90 kg, masuk menuju ambulans.
Paramedis memberikan pertolongan pertama tetapi Ah Wah lalu tiba-tiba kehilangan kesadaran.
Ketika mereka tiba di rumah sakit, mereka menemukan bahwa Ah Wah, menderita gangguan pernafasan dan serangan jantung.
Mereka berhasil membuatnya bernafas kembali setelah melakukan CPR selama 10 menit dan para dokter pun menghela nafas lega ketika jantung Ah Wah mulai berdetak kembali.
Mereka ingin melakukan beberapa tes pada Ah Wah untuk menentukan alasan jantungnya berhenti berdetak, tetapi mereka terkejut ketika tidak lama kemudian, jantungnya berhenti lagi.
Baca: VIRAL Video Fadli Zon & Fahri Hamzah Dipermalukan Anak STM, Soal DPR Korupsi dan Tidur Pas Rapat
Baca: Predator Anak Lari ke Kebun Sawit, Diduga Sudah Cabuli Lima Korban
Tim di rumah sakit memanggil spesialis untuk memeriksa Ah Wah karena detak jantungnya sangat tidak menentu dan tekanan darahnya sangat rendah.
Sebuah tim khusus yang profesional medis datang untuk menyelamatkan nyawa pemuda itu.
Mereka bekerja keras bagi Ah Wah sepanjang hari sembari menentukan penyebab penyakitnya.
Beberapa tenaga medis memberanikan diri terkena radiasi yang disebabkan oleh peralatan tertentu, sementara dokter lain tidak makan sepanjang hari karena mereka bergegas melawan waktu untuk membuatnya tetap hidup.

Ah Wah dirawat selama seharian oleh tim medis. (Sohu)
Akhirnya, mereka menemukan bahwa Ah Wah memiliki banyak gumpalan darah di arteri pulmonalisnya, yang membuat saluran keluar jantungnya tersumbat.
Para Dokter segera memberikan obat antikoagulan kepada Ah Wah yang pada akhirnya dapat menyelamatkan hidupnya.
Dia akhirnya bangun dan setelah memahami apa yang ia alami, dia meneteskan air mata dan berterima kasih kepada para dokter karena menyelamatkan hidupnya.
Direktur ICU yang bertanggung jawab atas kasus Ah Wah mengatakan bahwa ia menderita emboli paru-paru, yang kemungkinan disebabkan oleh kebiasaan hidup yang tidak aktif dalam jangka waktu panjang dan gaya hidup yang tidak sehat.
Sebelumnya, Ah Wah pernah terkilir pergelangan kakinya sekitar sebulan sebelum kejadian yang dapat merenggut nyawanya dan dokter menyarankan dia untuk mengistirahatkan kakinya, yang dia gunakan sebagai alasan untuk tidak bergerak sama sekali karena dia bukan orang yang aktif.
Dia akan selalu mencari alasan untuk tidak keluar dari kamar asramanya dan hanya akan tinggal di sana sepanjang hari untuk belajar dan bermain game.
Dia bahkan akan meminta teman sekamarnya untuk membeli makanan untuknya karena dia terlalu malas untuk keluar sendiri.
Dokter menambahkan bahwa tingkat kematian untuk emboli paru-paru mencapai 80%.
Setelah mendengar semua ini, Ah Wah yang penuh air mata berjanji akan menurunkan berat badan dan tetap bugar. (Tribunstyle/Dhimas Yanuar).
Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul Main HP Seharian di Kamar, Mahasiswa Alami Susah Bernafas Hingga Jantung Berhenti, Ini yang Terjadi
Penulis: Dhimas Yanuar Nur Rochmat
Editor: Desi Kris