Guru Berprestasi
Dua Guru PPKN Aceh Raih Prestasi Nasional, Menangkan Anugerah Konstitusi
Dua guru asal Aceh meraih penghargaan anugerah konstitusi nasional dari Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI.
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Muhammad Nasir | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Dua guru asal Aceh meraih penghargaan anugerah konstitusi nasional dari Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI.
Penghargaan itu diserahkan oleh Direktur Pembinaan Guru Pendidikan Menengah Kemendikbud RI, Sri Renani Pantjastuti, Jumat (27/9/2019) di Jakarta.
Kedua guru tersebut yaitu Eko Wahyudi Jamaluddin, guru SMA Negeri 3 Seulimuem, Aceh Besar yang meraih juara satu kategori SMA.
Sedangkan Karyati, guru SMK Negeri 3 Karang Baru, Aceh Tamiang meraih juara dua kategori SMK.
Anugerah konstitusi merupakan ajang penghargaan untuk guru mata pelajaran PPKN di sekolah. Ajang itu akan menilai inovasi yang dilakukan guru dalam mendidik siswanya.
Para penerima anugerah itu diseleksi mulai tingkat kabupaten, provinsi, hingga nasional.
Kedua guru yang meraih penghargaan itu mendarat di Aceh, Sabtu (28/9/2019) malam melalui Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM), Blangbintang, Aceh Besar.
Mereka disambut oleh penggalungan bunga Sekretaris Dinas Pendidikan Aceh, Teuku Nara Setia.
Teuku Nara Setia mengatakan, kedua guru asal Aceh yang meraih penghargaan sudah melalui perjuangan yang sangat panjang. Mereka sudah diseleksi sejak tingkat kabupaten.
Sehingga, katanya, mereka yang dinobatkan sebagai penghargaan itu merupakan guru PPKN terbaik dan berprestasi.
“Semoga prestasi yang diraih oleh dua guru kita dapat memotivasi guru lainnya, supaya tahun depan mereka juga bisa menorehkan prestasi serupa,” ujar Teuku Nara.
Eko Wahyudi Jamaluddin meraih penghargaan itu karena inovasinya yang menciptakan aplikasi pelajaran PPKN melalui smartphone.
Sehingga para siswa dapat belajar mengenai kewarganegaraan dan kebangsaan melalui handphone.
Sementara Karyati meraih penghargaan itu karena ia memasukkan nilai-nilai kearifan lokal ke dalam mata pelajaran. Sehingga apa yang menjadi nilai-nilai luhur di lingkungan sekitar juga dapat diserap dengan baik.