Mahasiswa Orasi soal Debu

Mahasiswa kesehatan di Aceh Barat, Minggu (29/9), mengelar orasi di jalan perbatasan antara Aceh Barat dengan Nagan Raya

Editor: hasyim
SERAMBI/RIZWAN
BAGI MASKER - Mahasiswa Poltekes Aceh di Aceh Barat membagikan masker kepada pengguna jalan saat menggelar aksi orasi terkait debu di jalan depan PT Mifa Bersaudara dan PLTU Nagan Raya, Minggu (29/9/2019).SERAMBI/RIZWAN 

* Bagikan Masker ke Pengendara

MEULABOH- Mahasiswa kesehatan di Aceh Barat, Minggu (29/9), mengelar orasi di jalan perbatasan antara Aceh Barat dengan Nagan Raya terkait debu yang menyelimuti jalan di kawasan tersebut. Selain orasi, mahasiswa yang mencapai puluhan orang itu juga ikut membagikan masker kepada pengendara.

Aksi mahasiswa dari Politeknik Kesehatan (Poltekes) Aceh di Meulaboh itu dilancarkan sekira pukul 10.00 WIB, dengan membawa pengeras suara serta mengusung karton bertuliskan kritikan menggelitik. Aksi tersebut mereka pusatkan pada dua titik yang berdekatan yakni di Jalan Nasional Meulaboh-Tapaktuan, tepatnya depan PT Mifa Bersaudara di Peunaga Cut Ujong, Kecamatan Meureubo, Aceh Barat dan jalan depan PLTU Nagan Raya di Suak Puntong, Kecamatan Kuala Pesisir.

Orasi mahasiswa untuk mengkritik pencemaran lingkungan itu mendapat perhatian warga yang melintasi jalan yang padat kendaraan tersebut. Mahasiswa dalam orasinya meneriakkan yel-yel pemerintah harus peduli terhadap warga yang menjadi korban dampak pencemaran debu.

Koordinator Aksi, Khafizul Azarak kepada wartawan, Minggu kemarin, mengatakan, aksi yang dilancarkan mahasiswa Poltekes itu sebagai bentuk kepedulian mereka terhadap lingkungan, serta pentingnya kesehatan. Sebab, ujarnya, dampak polusi debu itu bisa menyebabkan penyakit. “Saat ini, kita lihat jalan di kawasan perbatasan ini sangat berdebu. Ini tentu sangat tidak bagus bagi kesehatan warga dan pengendara,” ucapnya.

Untuk itu, tukasnya, debu yang beterbangan di jalan depan kedua perusahaan tersebut perlu mendapat perhatian pihak terkait, sehingga kenyamanan pengguna jalan tetap terjaga, di mana pengendara tidak terhirup debu. “Kita juga mengimbau pengguna jalan yang melintasi jalan nasional ini untuk memakai masker,” imbaunya. Setelah berorasi dan membagikan masker, sekira pukul 12.00 WIB massa dari mahasiswa kembali membubarkan diri.

Meme mengelitik

Dalam aksinya, mahasiswa kesehatan ini turut membawa sejumlah karton yang bertuliskan kritikan terhadap pencemarran lingkungan. Hanya saja, kritikan ini dituliskan dalam bentuk pesan menggelitik atau meme sehingga menarik perhatian pengendara. Meme itu di antaranya bertuliskan, ‘Pok ame-ame belalang kupu-kupu, siang hirup asap malam hirup debu’. Meme lain, ‘Adek lelah kalo diasapin terus bang, asap membunuh rakyatku’.(riz)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved