Nelayan Ditangkap

Berada di Yangon, Jenazah Pawang Kapal Motor Troya asal Aceh Timur Dijadwalkan Rabu Tiba di Aceh

Iskandar mengaku, pihaknya terus memantau dan berkomunikasi dengan pihak Kedutaan Republik Indonesia (KBRI) di Yangon.

Penulis: Seni Hendri | Editor: Ansari Hasyim
Serambinews.com
Iskandar Usman Al-Farlaky 

Laporan Seni Hendri l Aceh Timur

SERAMBINEWS.COM, IDI - Jenazah Zulfadli, Pawang Kapal Motor (KM) Troya asal Aceh Timur, yang meninggal dunia di Kawthoung, Myanmar, direncanakan akan tiba di Bandara Sulthan Iskandar Muda (SIM) Aceh Besar, pada Rabu, 9 Oktober 2019.

Saat ini dilaporkan jenazahnya sudah berada di Yangon dan telah difardhukifayahkan.

Demikian dikatakan anggota DPRA asal Aceh Timur, Iskandar Usman Al-Farlaky, Jumat (4/10/2019) malam kepada wartawan di Banda Aceh.

Iskandar mengaku, pihaknya terus memantau dan berkomunikasi dengan pihak Kedutaan Republik Indonesia (KBRI) di Yangon.

”Kita berharap keluarga almarhum untuk bersabar, semua proses terus diusahakan oleh KBRI disana,” ujar politisi muda Partai Aceh ini.

Anggota DPRA kelahiran Peureulak ini menambahkan, jenazah Zulfadli akan diterbangkan dengan rute Yangon-Bangkok-Jakarta menggunakan maskapai penerbangan Thai Airway kode flight TG.

Sementara dari Jakarta-Banda Aceh akan menggunakan maskapai Garuda Indonesia dengan kode flight GA.

Baca: Kemenag Aceh Sosialisasi Penggunaan SIM-DUPAK di Aceh Timur, Ini Pesertanya

Baca: DPRK Bireuen Tinjau Jembatan Gantung Rusak dan Abrasi di Simpang Mulia, Ini Harapan Masyarakat

Baca: Kasus Semenit Terdakwa Setelah Bebas Ditangkap Polisi Dilimpahkan ke Mahkamah Syariah

“Dari Bangkok-Jakarta akan berangkat 08 Oktober 2019 pukul 17.15- 20.50. Dari Jakarta-Banda Aceh akan berangkat tanggal 09 Oktober 2019 pukul 17.50-20.45. Komunikasi kita dengan pihak protokol dan konsuler KBRI dari Yangon ke Bangkok akan diberangkatkan Senin tanggal 7 Oktober 2019. Kita doakan seluruh upaya ini akan berjalan lancar tanpa hambatan, sehingga tiba di Aceh dan dapat diberangkatkan ke Aceh Timur,” kata Iskandar Al-Farlaky.

Disinggung soal pembebasan Jamaluddin, pawang KM Bintang Jasa yang masih ditahan di Kwathoung, Iskandar mengatakan, berdasarkan laporan yang ia terima dari pihak KBRI, bahwa pihak KBRI telah melakukan konsultasi lanjutan terkait Jamaluddin, namun pihak keamanan di Kwathoung menyarankan agar KBRI berkomunikasi lagi ke Nay Pyi Taw.

“Aparat di Kwathoung siap membantu memberikan rekomendasi apabila diminta masukan dari Pemerintah Pusat Myanmar. Begitu kira-kira informasi terbaru,” demikian Iskandar Usman Al-Farlaky.

Sebelumnya dilaporkan Pawang KM Troya yang ditahan di Myanmar di dilaporkan telah meninggal dunia sejak 29 September 2019 lalu, sekira pukul 22.50 waktu setempat.

KM Troya ditangkap oleh kapal angkatan laut Myanmar di Kotapraja Kawthoung, Wilayah Tanintharyi 6 Februari 2018 lalu. Sebanyak 23 awak kapal sempat ditahan, namun pawang kapal atas nama Zulfadli tetap ditahan, sementara 22 lainnya mendapat pengampunan.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved