Bocah 12 Tahun Ini Dikurung di Bekas Kandang Ayam Tanpa Busana, Ini Pengakuan Orang Tuanya

Di bekas kandang ayam yang terbuat dari bambu itu dan kayu papan, Efendi menghabiskan waktu sehari-harinya.

Editor: Faisal Zamzami
KOMPAS.COM/TAUFIQURRAHMAN
Moh. Efendi (20) dikurung di dalam bekas kandang ayam oleh orang tuanya karena memiliki kelainan sifat sejak lahir. Efendi dikurung karena sering merangkak hingga pernah ditemukan di hutan dan pinggir sungai. (KOMPAS.COM/TAUFIQURRAHMAN) 

Ketika lepas dari pengawasan orang tuanya, banyak makanan yang tidak layak dimakan.

"Efendi pernah makan olahan dedak untuk pakan sapi. Bahkan kulit buah siwalan, bunga, dedaunan juga dimakan. Makanya kami coba untuk dikurung," tambah Latifah.

Yang membulatkan tekad kedua orang tua Efendi untuk dikurung sampai sekarang, karena Efendi pernah hilang dari rumahnya saat kedua orang tuanya pergi bekerja di sawahnya sampai sore.

Efendi dicari sampai malam tiba.

Bocah berkulit kuning langsat ini, ditemukan di pinggir sungai.

Beruntung di sungai itu tidak sedang banjir.

"Pernah juga kejadian, Efendi ditemukan di pinggir hutan di timur rumah," kata Hamzah.

Baik Hamzah ataupun Latifah, awalnya mengaku tidak tega mengurung anaknya.

Namun, mereka berpikir, dengan cara mengurung, lebih banyak dampak positifnya dibanding mudaratnya.

Hamzah dan Latifah mengaku bisa tenang mencari nafkah untuk membiayai hidup ketiga anaknya yang lain.

"Kalau bicara perasaan, perasaan kami iba dan kasihan".

"Tapi bagaimana lagi, ini sudah nasib keluarga kami".

"Kami harus hidup, harus bekerja. Kalau tidak bekerja, keluarga kami mau dapat dari mana biayanya," ungkap Hamzah.

Baca: Tega, Ayah Kabur Tinggalkan Anaknya Saat Diperiksa Warga Setelah Kepergok Mencuri Ayam

Baca: ACT Fasilitasi Kepulangan Pengungsi Wamena ke Sumatera Barat

Baca: HUT ke 74 TNI, Kapolres Langsa dan Aceh Timur Beri Kejutan kepada Dandim 0104/Atim

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Miris, Bocah 12 Tahun Ini Dikurung di Bekas Kandang Ayam, Tanpa Busana"

Penulis : Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved