Kerusuhan Wamena
Ini Nama dan Profesi 15 Warga Aceh yang Masih Bertahan di Papua
Namun, hingga Jumat (4/10/2019) masih enam lagi orang Aceh tetap bertahan di Wamena karena merasa aman.
Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Yusmadi
Laporan Yarmen Dinamika | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Unjuk rasa yang berujung rusuh di Wamena, Papua, 23 September 2019 lalu telah menyebabkan sebagian orang Aceh di kabupaten bergolak itu mengungsi ke Jayapura.
Namun, hingga Jumat (4/10/2019) masih enam lagi orang Aceh tetap bertahan di Wamena karena merasa aman.
Sementara itu, tim yang diutus Pelaksana Tugas Gubernur Aceh ke Papua terus berupaya melakukan pendataan nama-nama, umur, dan profesi warga Aceh yang kini berada di Tanah Papua.
Hingga malam ini, pukul 23.00 WIT (pukul 21.00 di Aceh) tim yang dipimpin Drs Alhudri MM selaku Kepala Dinas Sosial Aceh itu berhasil mendata 15 nama warga Aceh yang masih berada di Papua.
Delapan orang berada di Jayapura, enam di Wamena, dan satu orang di Jaya Wijaya.
Baca: Cerita Para Korban Kerusuhan di Wamena, Tiba-tiba Muncul Orang tak Dikenal dari Arah Gunung
Baca: ACT Fasilitasi Kepulangan Pengungsi Wamena ke Sumatera Barat
Baca: Lima Warga Aceh Masih Berada di Wamena, Anggota DPRA Surati Gubernur Papua
Mereka yang berada di Jayapura seluruhnya merupakan warga Aceh penduduk Wamena yang mengungsi akibat konflik.
Mereka adalah:
1) Jecky A, 42 tahun.
2) Rosnawati, 42 tahun.
3) Cut Wahyuni Putri, 16 tahun (pindah sekolah dari SMAN 1 Wamena).
4) Suryanti, 29 tahun.
5) Fadlan Ramadhan, 8 tahun.
6) Aisyah, 3 tahun.
7) Ayla Varisa.
8) Dewi (sudah pulang ikut suami ke Malang, Jawa Timur, karena rumahnya di Wamena dibakar dan habis semua isi rumahnya).
Apa profesi mereka di Wamena dan dari Aceh bagian mana mereka berasal, itu tidak terdata dengan rapi.
Sedangkan enam lagi orang Aceh yang masih bertahan di Wamena, identitasnya lebih lengkap. Mereka adalah:
1) Abdul Muthalib, 28 tahun, asal Peureulak, Aceh Timur, berprofesi sebagai pedagang pakaian.
2) Rudi Sunardi, 29 tahun, asal Aceh Utara, profesi sopir.
3) Tgk. Abdul Rahmatdin, 41 tahun, asal Kluet Tengah, Aceh Selatan, profesi pedagang.
4) Aiyub, 42 tahun, asal Geurugok, Bireuen, pedagang obat herbal.
5) Faisal, 26 tahun, asal Kluet Tengah, Aceh Selatan, profesi pedagang.
6) Hasan Basri, 53 tahun, asal Meureubo, Aceh Barat, profesi pegawai Inspektorat Wamena.
Selain itu, di Jaya Wijaya, terdapat seorang dokter asal Pidie, yakni
dr Fakhri Puja.
Ia merasa tetap aman dan leluasa menjalankan tugasnya sebagai dokter.
Sejauh ini, kata Alhudri kepada Serambinews.com, Jumat malam, kondisi ke-15 warga Aceh yang masih berada di Papua itu sehat, cukup makan dan minumnya, serta aman, bahkan tetap bisa berkomunikasi menggunakan handphone.
"Jadi, saudara-saudara di Aceh tidak perlu terlalu risau. Orang kita di sini baik-baik saja kok," demikian Alhudri. (*)