Insiden Maut di Simpang Ulim, Dua Orang Meninggal Dunia
Insiden maut kembali terjadi di jalan nasional, Medan-Banda Aceh, tepatnya di Gampong Peulalu, Kecamatan Simpang Ulim
IDI - Insiden maut kembali terjadi di jalan nasional, Medan-Banda Aceh, tepatnya di Gampong Peulalu, Kecamatan Simpang Ulim, Aceh Timur, pada Jumat (4/10) dinihari, sekitar pukul 02.00 WIB. Dua bus penumpang, Putra Pelangi dan Kurni dari arah berlawanan bertabrakan di kawasan itu, sehingga satu penumpang dan satu sopir meninggal dunia di lokasi kejadian.
Bus Putra Pelangi bernopol BL 7614 AA melaju dari Medan menuju Banda Aceh dan bus Kurnia bernopol BL 7804 PB melaju dari Banda Aceh menuju Medan. Akibat kecelakaan itu, dua orang meningga dunia, dan empat penumpang lainnya, dua di antaranya mengalami luka berat dan dua lainnya luka ringan.
Kapolres Aceh Timur, AKBP Eko Widiantoro SIK MH, melalui Kasat Lantas AKP Aditia Kusuma SIK, Jumat (4/10) pagi mengatakan Bus Putra Pelangi yang dikemudikan Arsyah Arifin melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Medan menuju Banda Aceh. Sedangkan, bus Kurnia, Bl 7804 PB yang dikemudikan Anwar M Adam juga melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Banda Aceh menuju Medan.
“Setibanya di TKP sebelum tikungan, pengemudi bus Putra Pelangi menyalip bus lain yang berada di depannya dengan mengambil lajur kanan, sehingga menabrak bus Kurnia yang datang dari arah berlawanan,” ungkap Kasat Lantas AKP Aditia Kusuma SIK.
Dikatakan, akibat kejadian ini, kedua bus mengalami rusak berat di bagian depan dan para korban telah dievakuasi. “Semua korban telah dievakuasi ke rumah sakit Graha Bunda, Idi Rayeuk, untuk mendapatkan penanganan medis,” ujar Aditia Kusuma
Dia menambahkan, berdasarkan pendataan, dua orang meninggal dunia dan empat orang mengalami luka-luka . Dikatakan, petugas telah memintai keterangan para penumpang terkait kronologis kejadian. “Kami akan terus mengumpulkan keterangan saksi mata untuk memproses penyelesaikan kasus ini sesuai ketentuan hukum yang berlaku,” ujarnya.
Sementara itu, jenazah Nicolas Andreano (6), dan ibunya, Marta Novianti Gultom (36) yang mengalami luka berat telah dibawah pihak keluarga dari rumah sakit graha Bunda Idi Rayeuk, Aceh Timur ke Lhokseumawe.
"Jenazah Nicolas akan dikebumikan di Lhokseumawe, sedangkan ibunya yang mengalami patah kaki kanan akan dirawat di rumah sakit Kesrem Lhokseumawe," ujar Risma dan Nainggolan, adik Marta pada Jumat siang, di rumah sakit Graha Bunda.
Marta dan anaknya Nicolas warga Mata Ie, Rindam IM Banda Aceh, merupakan penumpang bus Kurnia BL 7804 PB. Sedangkan sopir bus Kurnia, Anwar M Adam (38) warga Jeurat Manyang, Mutiara Timur, Pidie, hanya mengalami luka ringan, tetapi sopir bus Putra Pelangi, Arsyad Arifin (63), warga Gampong Ceumpeudak, Tanah Jambo Aye, Aceh Utara, meninggal dunia di TKP.
"Jenazah Arsyad sudah dikebumikan di Gampong Ceumpeudak, Tanah Jambo Aye, Aceh Utara," ungkap Iskandar, sopir kedua kepada Serambi. Sedangkan Syamsuddin (61) penumpang bus Putra Pelangi yang mengalami luka berat sudah dibawa pulang anaknya Azhar (45) yang juga penumpang Pelangi yang mengalami luka ringan ke Bireuen.(c49)