Pupuk Subsidi

Petani Abdya Serbu Pupuk Bersubsidi yang Disalurkan PT Pertani di Kios Pengecer

Setiap petani membeli NPK Phonska, paling banyak 2 sak isi 50 kilogram (kg). Karena petani yang butuh sangat banyak, maka stok pupuk nyaris habis.

Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/ZAINUN YUSUF
SERAMBINEWS.COM/ZAINUN YUSUF Pekerja memuat ratusan ton pupuk bersubsidi di Gudang Penyangga Lini III Abdya di Desa Keude Paya, Blangpidie, Jumat (26/1/2018). 

Laporan Zainun Yusuf | Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - PT Pertani (Persero) selaku distributor enam kecamatan dari sembilan kecamatan di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), menyalurkan pupuk bersubsidi sejak 3 Oktober lalu, berlanjut hingga Sabtu (5/10/2019).

Pupuk bersubsidi yang disalurkan sebanyak 274 ton dengan rincian 216 ton jenis NPK Phonska, 8 ton SP 36 dan 50 ton Organik.

Pupuk tersebut disalurkan kepada 39 kios pengecer resmi di bawah PT Pertani di enam kecamatan, yaitu Blangpidie, Susoh, Jeumpa, Kuala Batee, Babahrot dan Tangan-Tangan.

Pupuk bersubsidi yang ditunggu-tunggu para petani itu diangkut dengan truk dari Gudang Penyangga Lina III PT Petrokimia Gresik di Desa Keude Paya, Blangpidie, Abdya. Saat angkutan membawa pupuk tiba, maka kios pengecer langsung ‘diserbu’ petani.

Baca: Keuchik Bandar Baru Kukuhkan Kepengurusan BKM Al-Makmur Banda Aceh, Ini Struktur Kepengurusannya

Baca: Persidi Idi Juara Liga 3 PSSI Regional Aceh, Besok PSBL Langsa dan Pereulak Raya Berebut Runner Up

Baca: Kapolsek Suapi Nasi Tumpeng ke Danramil Warnai Peringatan HUT TNI di Pidie

Pupuk bersubsidi yang dibeli petani terutama jenis NPK Phonska karena memang sangat dibutuhkan untuk pemupukan awal tanaman padi MT Gadu 2019 yang berumur antara 15 sampai 25 hari.

Pemilik kios pengecer resmi di Jalan H Ilyas, Blangpidie dihubungi Serambinews.com, Sabtu menjelaskan, ketika pupuk NPK Phonska tiba di kiosnya Jumat (4/10/2019), petani memang sudah ramai menunggu.

“Tak mungkin kita tahan, mereka sangat butuh sehingga pupuk NPK yang baru tiba segera kita lepas,” katanya.

Setiap petani membeli NPK Phonska, paling banyak 2 sak isi 50 kilogram (kg). Karena petani yang butuh sangat banyak, maka stok pupuk nyaris habis.

“Sekarang hanya tinggal sekitar 15 sak lagi, tapi untuk kebutuhan sementara petani di Blangpidie sudah terpenuhi,” kata pemilik kios tersebut.

Keterangan diperoleh Serambinews.com bahwa, petani ramai-ramai membeli pupuk saat pupuk tiba di kios-kios pengecer juga terjadi di Kecamatan Kuala Batee, Sabtu, tadi.

Pemilik kios kewalahan melayani permintaan pupuk bersubsidi yang terbatas, sementara petani yang membutuhkan lebih banyak. Kondisi yang serupa juga dialami pemilik kios pengecer di Kecamatan Tangan-Tangan.

Diperkirakan, sebanyak 216 ton jenis NPK Phonska yang disalurkan ke 39 kios pengecer di enam kecamatan di Abdya segera habis. Stok pupuk bersubsidi kembali terjadi kelangkaan, kecuali pupuk bersubsidi jenis Organik.

Perwakilan PT Pertani (Persero) di Abdya, Syafrizal dihubungi Serambinews.com, Sabtu (5/10/2019) menjelaskan, penyaluran 274 ton pupuk bersubsidi, terdiri dari 216 ton NPK Phonska, 8 ton SP 36 dan 50 ton Organik dilakukan sejak 3 Oktober lalu.

“Penyaluran butuh waktu sekitar lima hari atau tuntas Senin (7/10/2019),” katanya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved