Pupuk Subsidi
Petani Abdya Serbu Pupuk Bersubsidi yang Disalurkan PT Pertani di Kios Pengecer
Setiap petani membeli NPK Phonska, paling banyak 2 sak isi 50 kilogram (kg). Karena petani yang butuh sangat banyak, maka stok pupuk nyaris habis.
Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Zainun Yusuf | Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - PT Pertani (Persero) selaku distributor enam kecamatan dari sembilan kecamatan di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), menyalurkan pupuk bersubsidi sejak 3 Oktober lalu, berlanjut hingga Sabtu (5/10/2019).
Pupuk bersubsidi yang disalurkan sebanyak 274 ton dengan rincian 216 ton jenis NPK Phonska, 8 ton SP 36 dan 50 ton Organik.
Pupuk tersebut disalurkan kepada 39 kios pengecer resmi di bawah PT Pertani di enam kecamatan, yaitu Blangpidie, Susoh, Jeumpa, Kuala Batee, Babahrot dan Tangan-Tangan.
Pupuk bersubsidi yang ditunggu-tunggu para petani itu diangkut dengan truk dari Gudang Penyangga Lina III PT Petrokimia Gresik di Desa Keude Paya, Blangpidie, Abdya. Saat angkutan membawa pupuk tiba, maka kios pengecer langsung ‘diserbu’ petani.
Baca: Keuchik Bandar Baru Kukuhkan Kepengurusan BKM Al-Makmur Banda Aceh, Ini Struktur Kepengurusannya
Baca: Persidi Idi Juara Liga 3 PSSI Regional Aceh, Besok PSBL Langsa dan Pereulak Raya Berebut Runner Up
Baca: Kapolsek Suapi Nasi Tumpeng ke Danramil Warnai Peringatan HUT TNI di Pidie
Pupuk bersubsidi yang dibeli petani terutama jenis NPK Phonska karena memang sangat dibutuhkan untuk pemupukan awal tanaman padi MT Gadu 2019 yang berumur antara 15 sampai 25 hari.
Pemilik kios pengecer resmi di Jalan H Ilyas, Blangpidie dihubungi Serambinews.com, Sabtu menjelaskan, ketika pupuk NPK Phonska tiba di kiosnya Jumat (4/10/2019), petani memang sudah ramai menunggu.
“Tak mungkin kita tahan, mereka sangat butuh sehingga pupuk NPK yang baru tiba segera kita lepas,” katanya.
Setiap petani membeli NPK Phonska, paling banyak 2 sak isi 50 kilogram (kg). Karena petani yang butuh sangat banyak, maka stok pupuk nyaris habis.
“Sekarang hanya tinggal sekitar 15 sak lagi, tapi untuk kebutuhan sementara petani di Blangpidie sudah terpenuhi,” kata pemilik kios tersebut.
Keterangan diperoleh Serambinews.com bahwa, petani ramai-ramai membeli pupuk saat pupuk tiba di kios-kios pengecer juga terjadi di Kecamatan Kuala Batee, Sabtu, tadi.
Pemilik kios kewalahan melayani permintaan pupuk bersubsidi yang terbatas, sementara petani yang membutuhkan lebih banyak. Kondisi yang serupa juga dialami pemilik kios pengecer di Kecamatan Tangan-Tangan.
Diperkirakan, sebanyak 216 ton jenis NPK Phonska yang disalurkan ke 39 kios pengecer di enam kecamatan di Abdya segera habis. Stok pupuk bersubsidi kembali terjadi kelangkaan, kecuali pupuk bersubsidi jenis Organik.
Perwakilan PT Pertani (Persero) di Abdya, Syafrizal dihubungi Serambinews.com, Sabtu (5/10/2019) menjelaskan, penyaluran 274 ton pupuk bersubsidi, terdiri dari 216 ton NPK Phonska, 8 ton SP 36 dan 50 ton Organik dilakukan sejak 3 Oktober lalu.
“Penyaluran butuh waktu sekitar lima hari atau tuntas Senin (7/10/2019),” katanya.
Pupulk bersubsidi tersebut disalurkan kepada 39 kios pengecer resmi di bawah PT Pertani di enam kecamatan. Di Kecamatan Babahrot 8 kios dengan jumlah 5 ton NPK Phonska dan 1 ton SP 36.
Blangpidie 5 kios masing-masing menerima 5,6 dan 8 ton NPK Phonska, Jeumpa 5 kios menerima antara 4,5 dan 8 ton NPK Phonska.
Kuala Batee 11 kios menerima 5 sampai 6 ton NPK Phonska, Susoh 3 kios menerima 5-6 ton NPK Phonska dan Tangan-Tangan 7 kios mendapat penyaluran antara 5,6,7 dan 8 ton NPK Phonska.
Sebagai catatan bahwa kebutuhan pupuk bersubsidi di Kabupaten Abdya terdiri sembilan kecamatan disalurkan oleh dua distributor yang ditetapkan produsen pupuk.
PT Pertani (Persero) menyalurkan pupuk bersubsidi jenis NPK Phonska, SP-36, ZA dan Organik ke kios pengecer resmi di enam kecamatan, yaitu Babahrot, Kuala Batee, Jeumpa, Blangpidie, Susoh dan Tangan-Tangan.
Sedangkan, untuk tiga kecamatan lainnya, Setia, Manggeng, dan Lembah Sabil ditetapkan sebagai penyalur (distributor) adalah PT Meuligoe Raya.
Penetapan kedua distributor tersebut merupakan kewenangan PT Petrokimia Gresik selaku produsen.
Kemudian, PT Meuligoe Raya juga ditetapkan sebagai distributor tunggal penyaluran pupuk bersubsidi jenis Urea, produksi PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) ke seluruh kecamatan atau sebanyak sembilan kecamatan di Abdya, mulai dari Babahrot sampai Lembah Sabil.
Alokasi Hanya Sedikit Lagi
Perwakilan PT Pertani di Abdya itu mengaku kalau alokasi pupuk bersubsidi 2019 (NPK Phonska, SP-36 dan ZA) nyaris habis.
“Setelah penyaluran kali ini, alokasi yang tersisa hanya sedikit lagi. Mudah-mudahan, di bulan Oktober mendapat tambahan alokasi dari provinsi,” katanya.
Demikian juga Perwakilan PT Meuligoe Raya di Abdya, Verry Gunawan mengaku kalau alokasi pupuk bersubsidi nyaris habis setelah penyaluran ke kios pengecer.
Dua pekan lalu disalurkan 144 ton pupuk NPK Phonska, 33 ton pupuk ZA dan 18 ton pupuk SP-36 kepada 11 kios pengecer di tiga kecamatan, Setia, Manggeng, dan Lembah Sabil.
Sedangkan pupuk subsidi jenis Urea sudah disalurkan Agustus lalu sebanmyak 140 ton kepada 51 kios pengecer di sembilan kecamatan sejak Babahrot sampai Lembah Sabil.
“Sisa alokasi NPK Phonska, SP36 dan ZA sekitar 1 sampai 2 ton per kios,” kata Verry. Alokasi pupuk Urea juga nyaris habis.
Alokasi pupuk yang nyaris habis membuat ribuan petani di Abdya khawatir tidak bisa terpenuhi kebutuhan pemakaian pupuk tanaman padi MT Gadu 2019 dengan luas areal mencapai 10.289 hektare (ha) di semebilan kecamatan sejak Babahrot sampai Lembah Sabil.(*)