DPRK Pidie Jaya
Hasnita, Srikandi DPRK Pidie Jaya Komit Perjuangkan Aspirasi Kaum Perempuan
Menurut Hasnita, di Kabupaten Pidie Jaya masih banyak warga miskin, tak terkecuali kaum perempuan yang menjadi pengangguran.
Penulis: Idris Ismail | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Idris Ismail | Pidie Jaya
SERAMBINEWS.COM, MEUREUDU - Sosok Hasnita SPd (37) yang merupakan satu-satunya Srikandi di Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Pidie Jaya (Pijay) dari 25 anggota dewan terpilih.
Ibu tiga anak ini berasal dari Daerah Pemilihan (Dapil) II yang mencakup Kecamatan Bandar Dua dan Jangka Buya.
Meski sebagai srikandi semata wayang di lembaga terhormat itu (DPRK) tapi penampilannya dalam kesehariannya sangat sederhana.
"Saya terpilih menjadi anggota dewan atas dorongan nurani sendiri melalui Partai Aceh (PA)," sebut Hasnita kepada Serambinews.com, Jumat (11/10/2019).
Baginya, menjadi anggota dewan disebabkan oleh beberapa faktor dororongan. Ya, selain memenuhi keterwakilan perempuan yang sangat minim selama ini di parlemen, juga dikarenakan semata-mata untuk memperjuangkan aspirasi kaum perempuan yang kerap bekum tersahuti oleh pemerintah secara utuh.
Menurut Hasnita, dalam usia Kabupaten Pidie Jaya ke 12 masih banyak ditemukan angka kemiskinan. Tak terkecuali bagi kaum perempuan yang menjadi pengangguran.
Padahal, maju mundurnya sebuah daerah sangat ditentukan peran perempuan. Sosok perempuan sangatlah besar dalam mewarnai suksesnya sebuah pembangunan.
Karenanya, kata Alumni Fakultas Ilmu Kependidikan (FKIP) Prodi Matematika di Universitas Muhammadyah Banda Aceh itu, kaum perempuan berhak mendapat perhatian khusus dalam pemberdayaan ekonomi.
"Saya berkomitmen besar untuk menaruh perhatian lewat aspirasi dalam memberdayakan ekonomi kaum perempuan lewat usaha menjahit dan kuliner sehingga perempaun Pijay ke depan lebih tampil mandiri dalam berusaha dalam mengembangkan sayap usaha dalam mendongkrak pendapatan keluarga," jelasnya.
Selama melanglang buana di tengah masyarakat lewat profesi tenaga pendidik (Tenaga Honorer) selama 10 tahun terakhir di berbagai lembaga pendidikan baik di SMPN 3 Bandar Dua maupun Dayah Ummul Ayman Samalanga, maka sangatlah secara kontras betapa pentingnya perhatian bagi kaum perempuan yang musti diberdayakan.
Tak hanya itu, pengalaman dalam mengukir karir hidup hingga menjadi anggota legislatif, Hasnita juga pernah terlibat dalam penyelenggara Pemilu bekerja sebagai Panwaslu Kecamatan Jangka Buya dari tahun 2017 hingga 2018.
Namun seiring mencalonkan diri sebagai anggota dewan, iapun memilih mengundurkan diri pada 2018 dan maju sebagai Legistif.
Hasnita secara terbuka memberkan rahasia dia lolos ke parlemen (DPRK) Pijay dengan cara mengedepankan silaturrahmi dengan segenap lapisan masyarakat, sehingga terjalin komunikasi yang efektif dan keterikatan batin yang mendalam.
Apalagi melihat fenomena minimnya perempuan di dewan, maka dirinya siap mengambil risiko serta konsekuensi demi membela hak-hak perempuan lewat komitmen yang istiqamah.