Berita Subulussalam
Penyakit Hepatitis B Banyak Jangkiti Warga Subulussalam, Ini Saran Dokter Spesialis
Hal itu dikemukakan dr Risdianty kepada Serambinews.com, Jumat (11/10/2019) yang mengaku banyak menemukan pasien terjangkit hepatitis B.
Penulis: Khalidin | Editor: Yusmadi
"Sering sekali kita temukan pasien kena virus hepatitis B,” kata dr. Risdianty Saragih, M.Sc., Sp.PD.
Menurut Risdianty, hepatitis merupakan kondisi peradangan hati yang umumnya disebabkan oleh virus.
Hepatitis merupakan kondisi peradangan hati yang umumnya disebabkan oleh virus ini meningkat sehingga harus segera dicegah penularannya.
Jika tidak, kata dokter Risdianty, dalam beberapa tahun ke depan akan menjadi bom waktu bagi masyarakat Kota Subulussalam.
Manakala dibiarkan akan terjadi lonjakan kasus hepatitis B ini mengingat penularannya yang sangat mudah.
Risdianty yang ditanyai soal jumlah rata-rata pasien yang terjangkit hepatitis B mengatakan secara rinci belum memiliki data.
Namun, kata Risdianty, sering ada saja warga yang menjadi pasien di RSUD Subulussalam terjangkit hepatitis B.
Warga terjangkit ini baik yang sudah bergejala seperti pembengkakan perut tampak seperti orang busung lapar karena perut yang membuncit, muntah darah, maupun tanpa gejala.
Pasien tanpa gejala ini, lanjut sang dokter ahli penyakit dalam di RSUD Kota Subulussalam itu dideteksi secara tidak sengaja saat hendak operasi maupun menjalani donor darah.
Mengenai angka pasti, Risdianty tidak dapat membeberkan karena ini bukan bidang dia.
Dokter tersebut hanya menyampaikan agar pemerintah segera mengambil tindakan konkrit mengingat kasus itu akan terus bertambah.
• Ayah dan Anak Ini Jual Organ Tubuh Berpenyakit, dari Hepatitis Hinggga HIV
• RSUZA Gelar Workshop Hepatitis
• Awas! Ciuman Bisa Menularkan Hepatitis
Ini saja menurut Risdianty yang sering ditemui di RSUD belum lagi bila diperiksa perkeluarga mengingat begitu mudahnya penularan virus hepatitis B.
Ditambahkan, beberapa kasus pasien yang terjangkit virus hepatitis B pernah ditemukan hampir seluruh keluarganya ikut tertular dan beberapa diantaranya sudah jatuh kepada kondisi kanker hati dan pengerasan hati (sirosis hati).
Kendati demikian, Risdianty lagi-lagi mengaku tidak bisa mengatakan apakah ini sudah masuk kategori Kejadian Luar Biasa (KLB) atau tidak menurut Risdianty juga merupakan kewenangan Dinas Kesehatan.
Risdianty menyatakan betapa bahayanya penyakit Hepatitis B lantaran dapat menular liur, darah, dan kontak cairan tubuh penderita yang lainnya.
Maka itu, kondisi ini menurutnya merupakan masalah besar sehingga harus ada tindakan konkrit pemerintah. Jika hal ini dibiarkan Risdianty menilai bakal menjadi persoalan serius ke depannya. (*)