Berita Luar Negeri
7 Orang Tewas, 15 Hilang, Topan Dahsyat Disusul Gempa Lumpuhkan Tokyo
air sungai menenggelamkan rumah-rumah dan sawah-sawah dan memaksa beberapa orang untuk naik ke atap mereka demi keamanan
Topan Hagibis, yang berarti "kecepatan" dalam bahasa Filipina Tagalog, mendarat di pulau utama Jepang Honshu pada Sabtu malam.
Gempa berkekuatan 5,7 mengguncang Tokyo tak lama setelah itu.
• VIRAL Pernikahan Kakek 74 Tahun dengan Gadis 18 Tahun, Apa yang Membuat si Gadis Jatuh Hati?
Badan Meteorologi Jepang telah mengeluarkan tingkat siaga tertinggi untuk 12 prefektur di Jepang, memperingatkan potensi hujan paling deras satu dekade, tetapi kemudian mencabut lebih awal peringatan itu pada Minggu (13/10/2019).
Baru bulan lalu, badai besar lainnya, Topan Faxai, menghancurkan atau merusak 30.000 rumah di Chiba, sebelah timur Tokyo, dan menyebabkan pemadaman listrik yang luas.
Bandara-bandara utama ibu kota Jepang yakni Haneda dan Narita, menghentikan penerbangan dari pendaratan dan kereta penghubung ditangguhkan, memaksa pembatalan lebih dari seribu penerbangan.
• DPRK Abdya Desak Menteri Negera ATR/Kepala BPN RI Banding Putusan PTUN Jakarta Menangkan PT CA
Banyak orang di dan sekitar Tokyo berlindung di fasilitas evakuasi sementara, sebelum badai terburuk tiba.
Yuka Ikemura, seorang guru berusia 24 tahun, berada di salah satu fasilitas seperti itu di sebuah pusat komunitas di timur Tokyo dengan putranya yang berusia 3 tahun, anak perempuan berusia 8 bulan dan kelinci peliharaan mereka.
Dia memutuskan untuk pindah ke tempat evakuasi sebelum terlambat.
"Saya punya anak-anak kecil yang harus diurus dan kami tinggal di lantai pertama sebuah apartemen tua," kata Ikemura kepada Reuters.(*)
• Tujuh Pelajar MTsN 8 Aceh Besar Keracunan, Ini Makanan yang Dimakan
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Topan dahsyat lumpuhkan Tokyo, menewaskan tujuh orang dan 15 orang hilang