BERITA POPULER - Gadis Aceh Dijual ke Toke Malaysia, Mualem Diperiksa Komnas HAM Hingga Sabu 40 Kg

SERAMBINEWS.COM - Mantan Panglima GAM Muzakir Manaf atau Mualem kembali menjadi news maker di jagat maya dan media massa konvensional.

Lelaki yang juga mantan Wagub Aceh ini mendadak dipanggil Komnas HAM untuk dimintai keterangannya dalam kasus pelanggaran HAM berat di Kabupaten Bener Meriah.

Isu pemanggilan mendadak Mualem oleh Komnas HAM ini menjadi viral dan memantik respons berbagai pihak.

Termasuk kalangan mantan kombatan GAM dan Wapres Jusuf Kalla. Lantas apa dasar Komnas HAM memanggil Mualem?

Simak ulasannya dalam lima berita populer di kanal Nanggroe Serambinews.com pekan ini.

Selain isu pemanggilan Mualem, ada berita tentang perempuan Aceh yang terjebak dalam bujuk rayu para calo untuk bekerja di Malaysia.

Ironisnya, malapetaka kemudian terjadi menimpa mereka. Ada yang menjadi korban kekerasan, pelacuran hingga dijual kepada para toke tajir di negeri jiran itu.

Miris dengan nasib mereka, ulama dayah Abu Paloh Gadeng dan Datuk Mansyur dari Malaysia mengimbau agar gadis Aceh jangan tergiur rayuan untuk bekerja di Malaysia.

Dia urutan populer berikutnya ada berita soal Badan Nasional Narkotika (BNN) yang berhasil mengungkap penyelundupan sabu-sabu sebanyak 40 Kg yang melibatkan seorang sipir Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 2B Langsa.

Sebanyak 20 kg diantaranya sudah didistribusikan atau dijual ke masyarakat yang ada di Lhokseumawe, Langsa, dan Medan.

Sipir yang bersangkutan ketahui juga positif menggunakan narkoba. Pada pekan ini satu kompilasi berita 'Janda Kembang Dikencani Berondong, Hingga Kisah dr Fahri Terjebak Konflik di Wamena yang populer pekan lalu juga kembali menjadi populer di kalangan pembaca Serambinews.com pada pekan ini.

Simak selengkapnya ulasan redaksi Serambinews.com dalam lima berita populer sepekan ini.

1. Mualem Dipanggil Komnas HAM

Nama Mualem kembali terseret dalam ranah pemberitaan.

Kali ini berkaitan dengan surat Komnas HAM yang isinya memanggil mantan Panglima GAM itu untuk dimintai keterangannya soal pelanggaran HAM berat yang terjadi di Bener Meriah.