Kecelakaan Mobil Rombongan Antat Linto, Cinta Hingga Akhir Hayat Sepasang Pengantin Baru
Langkah, rejeki, pertemuan, maut adalah rahasia Allah SWT. Tak ada yang menduga bahwa sesingkat itu kebahagian pasangan Tgk Amri-Hasniah
Seminggu lalu, warga Cinta Raja, Kecamatan Langsa Timur, Kota Langsa, berkumpul di rumah Hasniah (45), menggelar syukuran atas pernikahannya dengan Tgk Amri (48). Kini warga kembali berkumpul di rumah yang sama, bukan untuk menghadiri pesta, tetapi menggelar takziah atas meninggalnya pasangan pengantin baru tersebut. Keduanya meninggal dunia dalam musibah kecelakaan maut di Aceh Utara, Minggu (12/10/2019) dini hari, saat mengantarkan calon pengantin pria di desa mereka.
Langkah, rejeki, pertemuan, maut adalah rahasia Allah SWT. Tak ada yang menduga bahwa sesingkat itu kebahagian pasangan Tgk Amri-Hasniah, pasangan suami istri yang baru seminggu lalu melangsungkan pernikahan mereka.
Tgk Amri dan Hasniah ikut dalam rombongan antat linto baro (pengantar pengantin pria). Rombongan yang berjumlah sekitar 20 orang itu bergerak dari Desa Cinta Raja, Kecamatan Langsa Timur, Kota Langsa, Sabtu (12/10), sekira pukul 21.00 WIB, menggunakan mobil mini bus Jumbo pelat BL 7518 UL, tujuan ke Banda Aceh.
Karena perjalanan yang jauh, mobil yang disopiri Musliadi (40) yang juga warga Desa Cinta Raja, melaju dengan kecepatan tinggi. Mobil baru berhenti sesampainya di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Lhoksukon, Aceh Utara, untuk makan malam sekaligus memberi kesempatan sopir untuk beristirahat sebentar.
Para penumpang pun keluar dari mobil untuk makan malam, termasuk juga Tgk Amri dan Hasniah yang akrab disapa Umi. Keuchik Cinta Raja, Syarifuddin, yang ikut dalam rombongan, mengaku masih ingat bagaimana cerianya wajah pasangan pengantin baru itu, makan dan ngobrol bersama warga lainnya di warung dalam SPBU tersebut.
Menurut Syarifuddin, Hasniah memang cukup dikenal di desanya. Ia memiliki jiwa sosial tinggi. Jika ada warga yang meninggal dunia, Hasniah selalu hadir ke rumah duka untuk memandikan jenazah sebelum disholatkan. Malamnya, ia menyibukkan diri dengan mengajari anak-anak desa mengaji. Mungkin karena itu pulalah ia disapa Umi.
Aktivitas itu kata Pak Keuchik, sudah lama dilakukan oleh Hasniah, jauh sebelum ia menikah Tgk Amri, warga Desa Matang Seuleumak, Kecamatan Nurussalam Aceh Timur. Sang suami ternyata juga sosok yang taat beribadah.
Setelah menikah, ia menetap di kampung istrinya. Selain ikut mengajari anak-anak setempat mengaji, Tgk Amri juga sudah diminta warga untuk menjadi imam shalat di meusanah atau di masjid.
“Tgk Amri sudah diminta menjadi iman di masjid,” ujar Keuchik Syarifuddin yang juga korban dalam tabrakan tersebut.
Usai makan malam, mobil kembali bergerak ke Banda Aceh, menyusul mobil rombongan lainnya yang sudah duluan bergerak. Namun naas, sesampai di Desa Beurandang, Kecamatan Syamtalira Bayu, Aceh Utara, sekitar pukul 02.00 WIB Minggu (13/10/2019) dini hari, mobil jumbo tersebut menabrak bagian belakang truk tronton yang sedang parkir di pinggir jalan.
Akibat kecelakaan tersebut, Tgk Amri dan Hasniah meninggal dunia di lokasi kejadian. Keduanya mengalami luka yang cukup parah akibat terjepit. Sedangkan 15 penumpang lainnya mengalami luka berat dan dua lainnya luka ringan. Proses evakuasi saat itu membutuhkan waktu hampir dua jam, sehingga membuat lintasan jalan Nasional menjadi macet.
Para penumpang langsung dievakuasi ke RSUD Cut Meutia, Aceh Utara, untuk menjalani perawatan. Sekitar dua jam kemudian, salah satu penumpang, Rohani, dilarikan ke RSUZA Banda Aceh karena mengalami patah rahang dan belum sadarkan diri, sehingga harus menjalani perawatan intensif.
Sedangkan jenazah Tgk Amri dan Hasniah langsung di bawa pulang ke kampung halamannya, di Cinta Raja, Kecamatan Langsa Timur, Kota Langsa, untuk dikebumikan. “Sorenya (di hari kecelakaan) saya dapat informasi dari warga, (korban) sudah dikebumikan,” ujar Keuchik Syarifuddin.(jafaruddin)