Berita Aceh Selatan

Formak Pertanyakan Proyek Ketel Penyulingan Sereh Wangi di Aceh Selatan, Begini Tanggapan Distannak

"Misalnya program pembuatan ketel penyulingan sereh wangi yang hingga kini belum ada realisasi pengadaannya oleh Distannak Aceh Selatan,"

Penulis: Taufik Zass | Editor: Mursal Ismail
For Serambinews.com
Ali Zamzami 

"Misalnya program pembuatan ketel penyulingan sereh wangi yang hingga kini belum ada realisasi pengadaannya oleh Distannak Aceh Selatan," kata Ali Zamzami kepada Serambinews.com, Kamis (17/10/2019).

Formak Pertanyakan Proyek Ketel Penyulingan Sereh Wangi di Aceh Selatan, Begini Tanggapan Distannak 

Laporan Taufik Zass | Aceh Selatan

SERAMBINEWS.COM, TAPAKTUAN - Ketua LSM Forum Pemantau dan Kajian Kebijakan (Formak) Aceh Selatan, Ali Zamzami, mempertanyakan Kinerja Dinas Pertanian dan Peternakan (Distannak) Kabupaten Aceh Selatan.

Hal yang dipertanyakan terkait banyak program yang tidak terealisasi sesuai jadwal, bermasalah, dan bahkan terancam tidak terealisasi.

"Misalnya program pembuatan ketel penyulingan sereh wangi yang hingga kini belum ada realisasi pengadaannya oleh Distannak Aceh Selatan," kata Ali Zamzami kepada Serambinews.com, Kamis (17/10/2019).

Pengadaan fasilitas bagi petani tersebut, tambahnya, semestinya sudah direalisasikan pada April 2019.

Dengan demikian semestinya dapat dimanfaatkan oleh petani setidaknya pada September 2019 sesuai jadwal yang telah direncanakan Pemkab Aceh Selatan.

"Namun Distannak Aceh Selatan bukannya mempercepat realisasinya, malah kabarnya akan membatalkan program tersebut.

DPRK Tagih Janji Mualem, Akan Audiensi dengan Pimpinan DPRA

Banjir Hantam Jembatan Lauree Simeulueu, Kendaraan Roda 4 tak Bisa Melintas

Seorang Gadis 16 Tahun Ditemukan Lemas dan Berbau Busuk, Diduga Gugurkan Kandungan di Dalam Masjid

Hal ini tentu membuat anggaran yang sudah tersedia akan menjadi Silpa (Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran) pada tahun ini," paparnya.

Jika program ini nantinya benar-benar dibatalkan, lanjut Ali Zamzami, maka ini adalah sebuah kebijakan yang sangat ironis. 

Pasalnya para petani sereh wangi sudah menunggu-menunggu realisasi pembuatan ketel tersebut. 

Bahkan para petani mengharapkan pada musim panen depan ini fasilitas tersebut sudah dapat digunakan dan itu sangat terbantu.

"Seperti para petani sereh wangi yang ada di Kecamatan Labuhanhaji. 

Mereka selama ini terpaksa mengukus produksinya ke Pasie Raja pada salah satu ketel milik pribadi yang ada disana. Ini sangat membebani petani," papar Ali Zamzami.

Kabid Pertanian Distannak Aceh Selatan, Darma Muslim, yang dikonfirmasi Serambinews.com secara terpisah, Kamis (17/10/2019), mengakui ada beberapa orang mewakili masyarakat calon penerima manfaat ketel dari Labuhanhaji datang ke Ditannak Aceh Selatan.

"Solusi dari Pak Kadis, jika memang berdasarkan perencanaan dari konsultan, sisa waktu untuk pembangunan proyek ketel penyulingan sereh wangi bisa dicapai dan tak bermasalah, silakan dilanjutkan," kata Darma Muslim. 

Muslim mengungkapkan tak ada niat sedikit pun dari pihak Dinas untuk membatalkan program ini, sehingga terjadi Silpa. 

Hanya saja karena alokasi anggaran untuk itu terlalu minim, maka dikhawatirkian tak akan rampung.  

Sebagaimana diketahui saat ini sudah banyak warga Aceh Selatan yang bercocok tanam sereh wangi tersebut sejak beberapa tahun lalu.

Namun, fasilitas ketel penyulingan sereh wangi sangat terbatas di Aceh Selatan. 

Oleh karena itu, untuk proses pengukusan hasil panen mereka harus mengangkut sangat jauh yang membuat biaya produksi membengkak.

Sebagaimana diketahui bahwa sereh wangi dapat dipanen setelah enam bulan masa penanaman.

Selanjutnya petani bisa panen rata-rata dalam setahun empat kali atau per tiga bulan sekali. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved