Nadiem Makarim Jadi Menteri, Bagaimana Nasib Gojek dan Berapa Kepemilikan Sahamnya?

Pendiri GoJek, Nadiem Makariem mengakui dirinya ditawari posisi menteri di Kabinet Kerja II pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Editor: Faisal Zamzami
YouTube
CEO GoJek Nadiem Makarim dalam video yang mengajak pengemudi Grab dan UberMotor beralih ke GoJek.(YouTube) 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA – Perusahaan startup Go-Jek resmi kehilangan Founder sekaligus CEO Nadiem Makarim.

Ia memilih menerima tawaran Presiden Joko Widodo sebagai menteri di Kabinet Kerja Jilid 2.

Pendiri GoJek, Nadiem Makariem mengakui dirinya ditawari posisi menteri di Kabinet Kerja II pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Hal itu disampaikan Nadiem usai dipanggil Presiden Jokowi di Istana Negara Senin (21/102019).

Nadiem juga mengonfirmasi bahwa ia telah mundur dari struktur perusahaan GoJek yang didirikannya.

"Saya sepenuuhnya mundur dari GoJek, tidak lagi membuat keputusan strategis agar fokus menjalankan jabatan," ujar Nadiem ketika menemui wartawan di Istana Negara.

Nadiem sendiri diketahui memegang sajam seri D, E, dan I.

Hal itu diketahui dari Data Ditjen Administrasi Hukum Umum (AHU) per Oktober 2018 lalu.

Total saham yang dimiliki Nadiem adalah sekitar 58.416 lembar saham.

Jumlah itu setara sekitar 4,81 persen dari modal ditempatkan GoJek, yakni sebanyak 1,21 juta saham.

Selebihnya dimiliki pemegang saham lain.

 Meski demikian, menurut keterangan Momentum Works yang dihimpun KompasTekno dari Deal Street Asia, Selasa (27/11/2018), saham yang dimiliki Nadiem Makarim adalah yang terbesar di antara para pemegang saham lain.

Sebagai CEO, Nadiem Makarim duduk di kursi dewan direksi bersama enam orang lain yang sebagian besar merupakan koleganya.

Lantas bagaimana nasib Go-Jek pasca ditinggalkan Nadiem yang jadi menteri.

Apakah startup dengan gelar decarorn ini akan goyang ditinggal pendiri dan CEO-nya?

Ekonom sekaligus Direktur Riset Centre of Reform on Economics (Core) Piter Abdullah mengatakan, keputusan Nadiem meninggalkan Go-Jek punya konsekuensi.

 “Kita tahu kan di Go-jek itu kepemilikan Nadiem sendiri tidak lagi besar. Tetapi oleh para investornya pun tetap dipertahankan,” ujarnya dalam breaking news Kompas TV, Jakarta, Senin (21/10/2019).

“Karena biasanya kalau menghilangkan pendiri itu sering kali berbahaya bagi kelangsungan usaha itu,” sambungnya.

Namun Piter yakin Nadiem sudah memikirkan keputusan menjadi menteri secara matang. Termasuk mempersiapkan Go-Jek agar tidak goyang saat ia tinggalkan.

“Kalau seandainya dia akan memasuki dunia baru, (dia pastikan) tentu bayi yang dia lahirkan dan besarkan nantinya tidak akan bermasalah waktu dia tinggalkan,” kata Piter.

Dipilihnya Nadiem sebagai menteri sendiri dinilai Piter sebagai suatu penghargaan dan pengakuan terhadap bisnis startup.

Ia yakin nilai valuasi Go-Jek meningkat karena keputusan Nadiem menerima tawaran Presiden sebagai menteri di Kabinet Kerja Jilid 2.

Sebelumnya, Bos Gojek Indonesia Nadiem Makarim mengaku, mendapat kepercayaan dari Presiden Joko Widodo untuk masuk di dalam Kabinet Kerja Jilid 2.

Pengakuan itu disampaikan Nadiem usai bertemu Jokowi di Istana Kepresidenan, Senin (21/10/2019).

"Saya mendapat penghormatan yang luar biasa untuk bisa bergabung di kabinet Pak Presiden," ucap Nadiem Makarim.

Nama Nadiem sejak awal memang telah diprediksi akan masuk sebagai salah satu menteri di kabinet baru.

Terlebih, setelah ia berhasil membawa Gojek menyandang status decacorn atau perusahaan dengan valuasi di atas 10 miliar dollar AS.

Mengutip laman personalnya di LinkedIn, pria yang lahir di Singapura 35 tahun silam ini menjabat sebagai CEO dan Pendiri Gojek Indonesia sejak 2011.

Saat ini, ia mengaku telah mundur dari jabatan CEO di perusahaan yang dibesarkannya.

"Pasti di Gojek sudah mundur. Tidak ada posisi dan kewenangan apa pun di Gojek," ucapnya.

Untuk diketahui, Gojek juga telah merambah pasar Asia Tenggara seperti Filipina, Thailand, Vietnam dan Singapura.

Nadiem sendiri pagi tadi sekitar pukul 10.00 WIB muncul dari gerbang utama mengenakan kemeja putih menarik perhatian wartawan yang sedang meliput di lokasi.

Hal ini memunculkan dugaan Nadiem akan masuk ke dalam jajaran kabinet Presiden Jokowi jilid 2.

Ia hanya membalas senyum kepada sejumlah awak media yang gencar melontarkan pertanyaan.

Pria 35 tahun lulusan Universitas Harvard kabarnya akan masuk dalam jajaran pemerintahan sebagai salah satu menteri.

Ada yang menyebut dia akan menjadi menteri digital dan ekonomi kreatif.

Ada pula yang mengatakan Nadiem bakal bergabung ke Kementerian Pendidikan.

Hingga kini masih belum ada kepastian jabatan apa yang akan disandang Nadiem, kalaupun dia benar masuk kabinet.

Presiden Joko Widodo kemungkinan baru akan mengumumkan jajaran kabinetnya menjelang siang ini.

Innalillahi wa Innailaihi Rajiun, Ketua BKPRMI Aceh Tenggara Meninggal Dunia

Besok, Ribuan Santri Berkumpul di Dayah Ulumuddin Lhokseumawe, Ini Agendanya

Marah Tak Diberi Sedekah, Pengemis Ini Tikam Pengusaha Ayam Hingga Tewas

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Nadiem Makarim Jadi Menteri, Bagaimana Nasib Gojek?"

Penulis : Yoga Sukmana

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved