Sosok Bahlil Lahadalia, Anak Kuli Bangunan Calon Menteri, Dulu Sopir Angkot kini Punya 10 Perusahaan
Bahlil Lahadalia digadang-gadang akan menjadi calon Menteri Kabinet Kerja Jilid 2.
Menurut Bahlil Lahadalia, hal utama menjadi pengusaha bukanlah modal, melainkan kreativitas dan jaringan.
Kerja keras Bahlil Lahadalia pun mulai perlahan terbayar setelah dirinya menjabat sebagai Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia ( Hipmi) periode 2015-2019.
Sebagai Ketua Umum Hipmi, pria lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Mumbai, Jayapura, Papua ini kerap bertemu dengan Presiden Jokowi.
Bahkan saat Silaturahim Nasional dan Buka Puasa Bersama HIPMI di Ritz-Carlton, Kuningan, Jakarta, Minggu (26/5/2019), Presiden sudah melirik Bahlil cocok untuk jadi menterinya.
Saat itu Jokowi bahkan meminta agar jajaran Hipmi tak perlu kaget bila Bahlil Lahadalia nantinya terpilih jadi seorang menteri.
"Mampu mengeksekusi program-program yang ada, kemampuan eksekutor yang paling penting. Memiliki kemampuan manajerial yang baik," puji Jokowi saat itu.
Kini Bahlil disebut-sebut akan menjadi calon menteri di Kabinet Kerja Jilid 2.
Namun belum dipastikan posisi menteri mana yang akan ia jabat.
Berikut adalah fakta tentang Bahlil Lahadalia dihimpun Tribunnewswiki dari berbagai sumber :
1. Dari Keluarga Tak Mampu
Bahlil Lahadalia lahir di Banda, Maluku Utara pada 7 Agustus 1976 dari keluarga yang sederhana.
Ayahnya merupakan seorang kuli bangunan sedangkan sang ibu bekerja sebagai buruh cuci.
Bahlil Lahadalia sudah memiliki sifat mandiri sejak sekolah dasar, saat itu ia membantu keluarganya dengan menjajakan kue si sekolah.
Bahlil Lahadalia menempuh pendidikan tinggi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay, Jayapura, Papua.
Pada semester enam, Bahlil Lahadalia mengaku pernha menderita busung lapar dan semenjak kejadian itu, Bahlil Lahadalia semakin menguatkan tekadnya untuk keluar dari kemiskinan.