Berita Pidie jaya

DAS Krueng Meureudu Pidie Jaya Makin Parah Digerus Banjir, Kebun Hingga Kuburan Amblas ke Sungai

Terlebih dalam dua pekan terakhir, menyusul hujan deras disertai banjir, puluhan meter kebun amblas ke sungai.

Penulis: Abdullah Gani | Editor: Mursal Ismail
For serambinews.com
Kondisi DAS Krueng Meureudu, Pidie Jaya, Rabu (23/10/2019) 

Terlebih dalam dua pekan terakhir, menyusul hujan deras disertai banjir, puluhan meter kebun amblas ke sungai.

DAS Krueng Meureudu Pidie Jaya Makin Parah Digerus Banjir, Kebun Hingga Kuburan Amblas ke Sungai 

Laporan Abdullah Gani | Pidie Jaya

SERAMBINEWS,COM, MEUREUDU - Daerah aliran sungai (DAS) Krueng (sungai) Meureudu, Pidie Jaya semakin parah digerus banjir. 

Terlebih dalam dua pekan terakhir, menyusul hujan deras disertai banjir, puluhan meter kebun amblas ke sungai.

Tebing sungai yang hampir setiap kali digerus banjir adalah kawasan Masjid Tuha, Meunasah Lhok, dan Dayah Usen.

Selain kebun, sejumlah rumah penduduk juga hanya tersisa beberapa meter lagi dari bibir sungai.

Kondisi yang dinilai sudah sangat memprihatinkan itu, disampaikan beberapa warga secara terpisah kepada Serambinews.com dalam sepekan belakangan.

Cuaca Buruk, Kapal Penyeberangan Tak Berlayar di Simeulue

Dosen Umuslim Kembangkan Teknologi dan Pemasaran U Neulheu di Gandapura

WH Langsa Gerebek 7 Remaja Dalam Sebuah Kamar, 2 Wanita dari Aceh Utara dan Aceh Timur

Mereka mengaku was-was saat hujan deras. 

Pasalnya, jika hujan lebat, lazimnya disusul banjir dan biasanya muncul tengah malam.

Jika sudah demikian, penduduk di sepanjang DAS itu dipastikan tidak ketiduran karena harus berjaga-jaga kemungkinan banjir luapan.

Seperti yang terjadi sekitar dua pekan lalu.

Akibat meluapnya air sungai, sebagian pemukiman  Meunasah Lhok terendam air.

Sementara puluhan meter tebing sungai dan enam kuburan di Masjid Tuha (tetangga Meunasah Lhok) amblas ke sungai.

Teuku Barzaini,  seorang warga setempat yang kebunnya ikut ditelan keganasan sungai, menuturkan kondisi terkini DAS Krueng Meureudu.

Dari gambaran yang terlihat belakangan, lanjut Barzaini, DAS Krueng Meureudu sebelah barat di beberapa lokasi butuh penanganan secepat mungkin. 

Pasalnya, kondisinya semakin memprihatinkan.

Jika tidak, selain kebun dan kuburan, sejumlah rumah penduduk bakal  amblas ke sungai.

Banjir dua pekan lalu, sekitar lima atau enam kuburan telah terbenam ke sungai.

“Kita prihatin dengan keadaan seperti ini,” kata Barzaini kepada Serambinews.com, Rabu (23/10/2019). 

Barzaini juga mengakui selain kebun, kuburan, dan rumah penduduk, Wisma Ananda miliknya yang juga hanya terpaut sekitar 30 meter lagi dari bibir Krueng Meureudu juga terancam.  

Untuk mengantisipasi amblasnya sungai, ia telah memancangkan ratusan batang bambu di pinggiran tebing.

Namun, menurutnya upaya tak menjamin terhindar dari amblasnya tebing.

Itu dilakukan supaya sedikit banyaknya pandangan agak terhalang atau tidak langsung mengamati derasnya air sungai saat banjir.

Oleh karena itu, Barzaini berharap pemerintah segera menangani ini. (*)     

    

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved