Riset DNA

Melacak Muasal Moyang Orang Indonesia, Hasil Riset DNA: Tak Ada Orang Benar-benar Asli Indonesia

Negara yang diapit oleh Benua Asia dan Australia ini memang memiliki ragam suku bangsa, dengan lebih dari 700 bahasa dan 500 populasi etnik.

Editor: Taufik Hidayat
Hayati Nupus-Anadolu Agency
Seorang pengunjung tengah menyaksikan pameran Asal Usul Orang Indonesia di Museum Nasional, Jakarta, Rabu, 16 Oktober 2019. 

Persoalannya, lanjut Herawati, kadang hasil tes DNA itu terlampau sederhana. Perlu informasi lain agar kesimpulan yang diperoleh tepat dan lengkap.

“Beruntung kita sudah memiliki basis data DNA, untuk perbandingan, sehingga bisa membandingkan motif DNA dari Yunani atau Asia Timur,” kata Herawati.

Hasil penelusuran 70 populasi, ujar Herawati, menyimpulkan bahwa tak ada satu pun suku di Indonesia yang merupakan orang asli. Semua riset DNA menyebutkan bahwa semua orang Indonesia bermoyang dari Afrika.

“Jadi semua moyang kita itu dulunya dari Afrika. Dia mengembara dan bertemu dengan cuaca, bencana, dan sebagainya, di situlah DNA berubah menyesuaikan kondisi di sekitarnya, manusia berevolusi tapi DNA tidak berubah sepanjang masa,” urai Herawati.

Video dalam pameran itu juga memaparkan bagaimana sejarah migrasi manusia. Sekitar 1,8 juta tahun lalu, bumi masih dilapisi es. Penebalan es di Kutub Utara dan Selatan menyebabkan air laut turun, sehingga membentuk daratan baru.

Sebelum daratan baru itu terbentuk, Indonesia bagian barat masih bersatu dengan Asia, sedang bagian timur seperti Papua dan sebagian Flores, merupakan daratan yang sama dengan Australia.

Migrasi awal Homo Erectus, manusia pertama di dunia, terjadi karena suhu dingin itu melanda di lebih dari separuh dunia. Dari Afrika, mereka berpindah ke Asia Tengah, hingga kemudian sampai ke Nusantara, mengikuti arah matahari terbit.

Di masa itu, manusia masih bertahan hidup dengan cara sederhana. Berburu dan meramu dengan alat yang sederhana pula. Jejak pola hidup mereka itu tertinggal di Indonesia, Malaysia, Myanmar, dan China.

Migrasi serupa tak hanya terjadi sekali. Dari daratan Afrika, Homo Sapiens berpencar ke wilayah lain hingga sampai ke tatar Sunda, Kalimantan dan Jawa.

Selepas mengenal aksara dan memasuki masa milenial, kebudayaan manusia kian maju. Manusia modern itu bermigrasi pula dari berbagai wilayah ke Nusantara, sekaligus memboyong keragaman adat istiadat masing-masing.

Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Hilman Farid mengatakan bahwa asal usul ini menegaskan kembali keragaman Indonesia.

“Ini menegaskan semboyan yang kita punya, Bhinneka Tunggal Ika,” kata Hilman.

Riset ini, lanjut Hilman, sekaligus memberi pemikiran baru bagaimana mengelola bangsa Indonesia yang majemuk.

Melawan konflik identitas

Pemimpin Redaksi Historia.id Bonnie Triyana mengatakan riset muasal orang Indonesia ini merupakan pengetahuan penting untuk menyelesaikan persoalan pribumi vs nonpribumi yang terus terjadi.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved