Ikram Andriki
Ikram Andriki, Pesepakbola Muda Aceh Ditawarkan Bermain di Liga Topskor
Meski baru berumur 12 tahun, ia sudah memiliki prestasi di tingkat nasional, bahkan berkiprah di ajang internasional khususnya cabang sepak bola.
Penulis: Saiful Bahri | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Saiful Bahri I Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Ikram Andriki (12) merupakan remaja asal Hagu Selatan, Kecamatan Banda Sakti, Lhokseumawe.
Meski baru berumur 12 tahun, ia sudah memiliki prestasi di tingkat nasional, bahkan berkiprah di ajang internasional khususnya cabang sepak bola.
Ikram kini dilirik akademi sepakbola di Jakarta untuk bermain di Liga Topskor yang agendanya akan berlangsung November 2019 ini.
Untuk diketahui, nama Ikram mulai dikenal saat dia memperkuat timnya SSB Raja Bintang Lhokseumawe diajang Danone Nation Cup (DNC) tingkat nasional di Jakarta.
• Yuk Simak Perasaan Ikram, Pesepakbola Muda Aceh Saat Berlaga Perdana di Barcelona Spanyol
• Ikram, Sosok Pesepakbola Masa Depan Aceh yang Sudah Berkiprah Hingga ke Spanyol
• DNC Internasional di Barcelona, Ikram Bobol Gawang Portugal dan Hungary
Kala itu SSB Raja Bintang hanya meraih juara dua setelah di partai final dikalahkan POSSBI Jakarta.
Namun khusus Ikram, selaku Striker handal SSB Raja Bintang, berhasil menjadi top skor.

Berkat kepiawannya di lini depan SSB Raja Bintang, membuat dirinya direkrut untuk bergabung dengan POSSBI DKI, selaku wakil Indonesia ke ajang Final Dunia DNC di Barcelona Spanyol.
Pada laga di Barcelona yang berlangsung 7-14 Oktober 2019, wakil Indonesia itu pun berhasil menjadi juara empat dunia.
Dalam perjalanan laga di tingkat dunia, Ikram sempat membuat kejutan. Pada laga pertamanya, langsung berhasil membobol dua kali gawang Portugal, dan ditambah satu gol di laga kedua saat melawan Hunggaria.
Manajer SSB Raja Bintang, Fikar, Minggu (27/10/2019) menyebutkan, Ikram kini sudah kembali ke Lhokseumawe, dan mengikuti latihan bersama SSB Raja Bintang.
Namun diakuinya, Ikram telah ditawarkan oleh pihak POSSBI DKI untuk bergabung ke Imran Soccer Akademi (ISA), guna berlaga di Liga Topskor U-13.

Namun sejauh ini pihaknya belum memberi kepastian untuk Ikram berlaga di ajang Topskor.
Menurut Fikar, Liga Topskor bisanya bergulir sampai tiga bulan. Sedangkan Ikram sekarang ini statusnya adalah santri di Dayah Modal Bangsa Arun Lhokseumawe.
"Sehingga sekarang ini kami masih mempertimbangkan, apakah Ikram nantinya bermain di Liga Topskor ataupun tidak. Karena yang menjadi pertimbangan sekarang ini, bila bermain di Liga Topskor, maka sampai tiga bulan tidak bisa belajar di dayah. Sedangkan bermain di Liga Topskor merupakan peluang karier bagi Ikram. Jadi kami belum mengambil keputusan," demikian Fikar.(*)