Pemecah Batu Ginjal Tak Berfungsi, Temuan DPRK di RSUD Cut Nyak Dhien

DPRK Aceh Barat menemukan sejumlah peralatan medis canggih di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Nyak Dhien (CND) Meulaboh

Editor: bakri
Alat Pemecah Batu Ginjal 

MEULABOH - DPRK Aceh Barat menemukan sejumlah peralatan medis canggih di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Nyak Dhien (CND) Meulaboh belum difungsikan, dan sebagian lainnya rusak. Salah satu alat yang ditemukan tak berfungsi saat inspeksi mendadak (sidak) dewan beberapa waktu lalu tersebut, adalah pemecah batu ginjal.

Tujuan sidak pihak DPRK Aceh Barat ke rumah sakit perintah itu untuk mengecek sejumlah alat kesehatan (alkes) yang pengadaannya menggunakan dana APBK dari tahun 2011 hingga 2018. Hanya saja, temuan dewan itu dibantah pihak RSUD Cut Nyak Dhien yang menyatakan semua alkes tersebut sudah dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat Aceh Barat selama ini.

Wakil Ketua DPRK Aceh Barat, Ramli SE kepada Serambi, Minggu (27/10), mengatakan, sejumlah peralatan medis yang belum difungsikan itu masing-masing alat penanganan masalah jantung dengan anggaran mencapai Rp 11 miliar, alat penanganan mata, dan alat pemecah batu ginjal, yang temuan dewan kesemuanya belum difungsikan., Sedangkan alat cuci darah, beber Ramli SE, ditemukan telah rusak.

“Kita berharap kepada pihak rumah sakit agar semua peralatan medis itu difungsikan dengan baik guna kepentingan masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan. Ini juga supaya alat yang dibeli dengan harga mahal itu tidak menjadi besi tua,” ujar Ramli SE.

Ia menyarankan, sebaiknya pihak rumah sakit mempersiapkan dulu sumber daya manusia (SDM) sebagai operator peralatan medis canggih tersebut, baru setelah itu melakukan pengadaan alat-alat kesehatan yang dibutuhkan. “Kita sangat mendukung upaya peningkata SDM, sehingga semuanya bisa berjalan sesuai harapan, termasuk pengadaan semua kebutuhan alat kesehatan sejauh adanya SDM,” saran Wakil Ketua DPRK Aceh Barat.

Sementara itu, Direktur RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh, dr Furqansyah menepis tundingan pihak DPRK bahwa ada sejumlah alat kesehatan (alkes) canggih yang tak berfungsi serta rusak. Ia menegaskan, semua alkes berfungsi dengan baik dan telah difungsikan untuk melayani masyarakat. Meski begitu, ia mengakui, ada sebagian peralatan medis yang belum difungsikan lantaran masih menunggu izinnya dulu.

“Alat-alat canggih di rumah sakit kita semuanya kita fungsikan. Tidak mungkin setelah kita lakukan pengadaan, barang-barang tersebut tidak kita manfaatkan, ini sangat tidak benar jika barang-barang itu dituding tidak kita manfaatkan,” bantah dr Furqansyah.

Terkait SDM, beber dia, telah tersedia di RSUD Cut Nyak Dhien, baik SDM untuk alat penanganan masalah jantung, mata, serta dokter spesialis lainnya. “Seperti alat penanganan masalah mata, saat ini tinggal menunggu pulang dokternya yang sedang mengikuti pelatihan,” urainya. “Yang pasti, kita akan terus melakukan upaya guna meningkatkan pelayanan terbaik untuk masyarakat Aceh Barat,” tutup dr Furqansyah.(c45)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved