Berita Aceh Singkil

Warga Sejumlah Gampong Ini di Aceh Singkil Masih Gunakan Air Sungai untuk Kebutuhan Sehari-hari

"Hampir 90 persen masyarakat pinggir sungai masih gunakan air sungai. Ada juga yang sudah beli air isi ulang," kata Warman warga Lipat Kajang.

Penulis: Dede Rosadi | Editor: Mursal Ismail
SERAMBINEWS.COM/DEDE ROSADI
Air Sungai Lae Cinendang, Kecamatan Simpang Kanan, Aceh Singkil, masih digunakan warga untuk kebutuhan sehari-hari. Foto direkam, Rabu (30/10/2016). 

"Hampir 90 persen masyarakat pinggir sungai masih gunakan air sungai. Ada juga yang sudah beli air isi ulang," kata Warman warga Lipat Kajang, Rabu (30/10/2019).

Warga Sejumlah Gampong Ini di Aceh Singkil Masih Gunakan Air Sungai untuk Kebutuhan Sehari-hari

Laporan Dede Rosadi I Aceh Singkil

SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Warga Tanjung Mas, Kecamatan Simpang Kanan, Kabupaten Aceh Singkil, masih menggunakan air sungai Lae Cinendang untuk penuhi kebutuhan sehari-hari.

Padahal air sungai berwarna keruh.

Selain Tanjung Mas, desa lain di bantaran sungai Lae Cinendang, nasibnya serupa.

Seperti Desa Silatong, Tanjung Mas, Cibubukan, Ujung Limus dan Desa Lipat Kajang.

"Hampir 90 persen masyarakat pinggir sungai masih gunakan air sungai. Ada juga yang sudah beli air isi ulang," kata Warman warga Lipat Kajang kepada Serambinews.com, Rabu (30/10/2019).

Kadiani (60) Imam Masjid Tanjung Mas, mengatakan, penggunaan air sungai yang mengalir di belakang pemukiman penduduk untuk penuhi kebutuhan sehari-hari, sudah berlangsung turun temurun.

Memang sebutnya, saat ini sudah dibangun pipa jaringan air bersih. Akan tetapi belum difungsikan.

"Saya lihat sudah ada jaringan air bersih, tapi belum berfungsi," ujarnya.

VIRAL Video Perkelahian di Pernikahan Mewah Hingga Berdarah-darah, Berawal dari Rayuan

Dokter Ini Diam-diam Gunakan Sperma Sendiri untuk Menghamili Pasien, Ada yang Sudah Melahirkan

Pemkab Aceh Timur Buka 89 Lowongan CPNS, Pelamar Siap-siap Lengkapi Persyaratan

Sementara itu Warman menyebutkan, kalau pun sudah ada jaringan air bersih. Namun dirinya tidak yakin warga menjadi pelanggannya.

Penyebabnya terkendala masalah ekonomi.

"Kalau air dari PDAM tentu harus bayar, saya melihat ekonomi masyarakat tidak mungkin semua sanggup membayar," katanya.

Penduduk Aceh Singkil, mayoritas belum menikmati air bersih. Termasuk di daerah pusat pemerintahan seperti Kecamatan Singkil dan Singkil Utara.

Di dua kecamatan itu, warga menggunakan air sumur berair rawa untuk kebutuhan sehari-hari.

Namun anehnya persoalan air bersih belum menjadi prioritas dari Pemerintah Aceh Singkil. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved