Polemik Cadar
Menag Larang Cadar, Anggota DPRA Yahdi Hasan: Jangan Bicara yang Nggak-nggak
Malah akan menimbulkan pro kontra di tengah ummat Islam apalagi Aceh telah memberlakukan qanun Syariat Islam persoalan aurat sangat jelas diatur.
Penulis: Asnawi Luwi | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Asnawi Luwi I Aceh Tenggara
SERAMBINEWS.COM I KUTACANE - Anggota DPRA dari Partai Aceh Yahdi Hasan mengatakan Menteri Agama diminta fokus saja pada penguatan kerukunan umat beragama di Indonesia.
"Jangan bicara yang nggak-nggak soal wacana cadar dan celana jingkrang yang menimbulkan pro dan kontra di tengah-tengah masyarakat," ujarnya kepada Serambinews.com, Minggu (3/11/2019).
Kata Yahdi Hasan, membahas cadar tidak ada subtansinya dan hanya menghabiskan energi.
Malah akan menimbulkan pro kontra di tengah ummat Islam apalagi Aceh telah memberlakukan qanun Syariat Islam persoalan aurat sangat jelas diatur.
Jadi, kata dia, lebih baik Menag fokus saja pada penguatan kerukunan umat beragama di Indonesia dan saling menghargai sesama manusia.
• Rafli: Aceh Harus Manfaatkan Peluang Ekspor ke Jepang
• Anggota Pramuka SMAN 1 Simpang Mamplam Dilatih Tangani Kebakaran
• Petugas Dinkes Aceh Singkil Lakukan Fogging, Anak-anak Senang Lihat Asap
Menurut dia, di negeri ini tidak ada Islam intoleran dan Islam radikal, hanya cara pandang saja yang berbeda.
"Karena cadar dan jingkrang adalah pakaian, jangan kita berpikir yang bukan-bukan kepada mereka, bahkan Menag juga harus berpikir bagaimana masyarakat umum juga bisa berpakaian sopan di depan umum, jangan berpakaian senonoh dan rok mini yang tidak baik buat generasi muda kita," ujar politisi Partai Aceh Dapil Agara-Gayo Lues ini.(*)