Kisah Mistis

5 Fakta Alurjambu, Desa Mistis di Aceh Tamiang, Ditinggal Pergi Warga karena Dihantui Mahluk Astral

Banyak cerita dari mulut ke mulut yang memperbincangkan tentang kehadiran mahluk-mahluk astral yang menghuni desa itu.

Penulis: Ansari Hasyim | Editor: Ansari Hasyim
Serambinews.com
Kantor Datok Penghulu Perkebunan Alurjambu terlihat tak ada aktivitas, Kamis (31/10/2019). Kondisi kampung yang tidak berpenghuni itu dikaitkan warga dengan hal-hal mistis di desa tersebut. 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Sebuah kampung lazimnya dihuni oleh penduduk.

Namun kebiasaaan ini tidak terjadi pada Kampung Perkebunan Alurjambu.

Sebuah desa pedalaman yang terletak di Kecamatan Bandarpusaka, Aceh Tamiang.

Kampung ini sejak beberapa tahun terakhir menjadi buah bibir warga lantaran menyimpan kisah mistis.

Banyak cerita dari mulut ke mulut yang memperbincangkan tentang kehadiran mahluk-mahluk astral yang menghuni desa itu.

Beberapa warga yang sempat mendiaminya merasakan banyak keganjilan.

Hingga membuat Kampung Perkebunan Alurjambu menjadi tempat yang menyeramkan untuk ditinggali.

Laporan terakhir menyebutkan Alurjambu kini sudah ditinggal pergi warganya.

Kondisinya sepi, dan tak terawat.

Hanya rumah-rumah penduduk dan mess karyawan perkebunan yang tampak teronggok tak terurus.

Sebagiannya berkontruksi kayu diselimuti semak belukar.

Pondok di Kampung Perkebunan Alurjambu di Kecamatan Bandarpusaka, Aceh Tamiang terlihat kosong dan tidak terawat. Meski diduga tidak berpenghuni, kampung yang berdiri di lahan HGU ini tetap menerima ADD.
Pondok di Kampung Perkebunan Alurjambu di Kecamatan Bandarpusaka, Aceh Tamiang terlihat kosong dan tidak terawat. Meski diduga tidak berpenghuni, kampung yang berdiri di lahan HGU ini tetap menerima ADD. (SERAMBINEWS.COM/RAHMAD WIGUNA)

Lantas bagaimana cerita hingga Alurjambu dicap sebagai kampung mistis yang kerap dikaitkan dengan kemunculan mahluk-mahluk astral?

Berikuti ini lima fakta tentang desa itu.

1. Sempat diusul dihapus dari administrasi pemerintah

Kampung Perkebunan Alurjambu di Kecamatan Bandarpusaka, Aceh Tamiang sudah pernah diusulkan untuk dihapus pada 2014.

Usulan ini diajukan setelah Camat Bandarpusaka ketika itu, Abdul Manan mengaku menemukan sejumlah keganjilan.

"Itu kampung (desa) unik, karena penduduknya tidak ada di wilayah itu," kata Manan kepada Serambinews.com baru-baru ini.

Abdul Manan menjabat Camat Bandarpusaka mulai Februari hingga Desember 2014.

2. Berada di areal HGU

Dalam periode itu Manana mengaku pernah memanggil kepala desa atau Datok Penghulu Perkebunan Alurjambu untuk menjelaskan peta perkampungan yang berada di areal HGU perkebunan sawit itu.

Anehnya kata Manan, datok penghulu itu sama sekali tidak bisa merincikan letak dan posisi kampung itu.

"Saya minta datoknya menggambarkan peta kampung, dia tidak tahu. Saya melihat ada yang salah secara administrasi, makanya saya usulkan untuk dihapus," tegasnya.

3. Tawarkan dua pilihan

Manan mengatakan sebenarnya ada dua opsi untuk mengatasi keganjilan di kampung ini.

Selain usulan penghapusan, dia juga sempat berpikir untuk memperluas areal Kampung Perkebunan Alurjambu hingga ke sebagian wilayah Kampung Blangkandis.

Menurutnya Kampung Blangkandis yang menjadi tetangga Perkebunan Alurjambu memiliki populasi padat.

"Ada satu dusun di Blangkandis yang padat, rencananya mau dimasukkan ke wilayah Perkebunan Alurjambu," ujarnya.

Selepas dirinya tidak lagi menjadi camat, Manan mengaku tidak tahu perkembangan di dalam kampung itu.

4. Menerima dana desa meski tak berpenduduk

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DPMKPPKB) Aceh Tamiang Tri Kurnia menjelaskan anggaran ADD Kampung Perkenalan Alurjambu yang mencapai Rp 749.166.000 sudah sesuai UU dan Permendagri.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DPMKPPKB) Aceh Tamiang Tri Kurnia menjelaskan anggaran ADD Kampung Perkenalan Alurjambu yang mencapai Rp 749.166.000 sudah sesuai UU dan Permendagri. (SERAMBINEWS.COM/RAHMAT WIGUNA)

Kampung Perkebunan Alurjambu menjadi sorotan setelah diketahui tidak berpenghuni, namun tetap menerima alokasi Dana Desa (DD).

Wilayah yang diklaim sebagai Kampung Perkebunan Alurjambu merupakan areal perkebunan sawit milik swasta.

Beberapa pondok karyawan perkebunan sempat dianggap sebagai permukiman penduduk desa yang saat ini sudah dalam keadaan kosong.

Inspektur Kabupaten Aceh Tamiang, Asra sebelumnya mengatakan kasus ini sedang diproses di Kejari Aceh Tamiang, sehingga dia belum mau memberikan keterangan rinci.

5. Ditinggal pergi warga karena diganggu mahluk astral

Sementara Udin, pria yang mengaku penduduk Perkebunan Alurjambu mengakui kampungnya tersebut kini tidak berpenghuni.

Warga setempat punya alasan mengapa tidak betah tinggal di desa itu.

Dia mengaitkan hal ini dengan keganjilan demi keganjilan yang dialami warga setempat.

Cerita mistis kerap terdengar dari mulut warga setempat ketika itu.

Hingga pada kesimpulan pada mahluk astral (ghaib) yang menghuni desa itu, dan kerap mengganggu penduduk.

"Gak ada yang betah (tinggal) karena diserang kejadian-kejadian aneh. (Warga) sering sakit," kata Udin.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved