Berita Simeulue
100 Hektare Lahan Petani di Simeulue Rusak, Ini Penyebabnya
Lahan pertanian yang rusak itu, setelah ditanam dengan usia tanam baru mencapai dua pekan.
Penulis: Sari Muliyasno | Editor: Nur Nihayati
Lahan pertanian yang rusak itu, setelah ditanam dengan usia tanam baru mencapai dua pekan.
Laporan Sari Muliyasno I Simeulue
SERAMBINEWS.COM, SINABANG - Musibah banjir dan juga tanah longsor melanda Kabupaten Simeulue pada Oktober 2019 lalu, selain berdampak pada perumahan penduduk juga turut merendam dan merusak lahan pertanian di wilayah kepulauan itu.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian Simeulue, Zul Fatah, yang dikonfirmasi Serambinews.com, Selasa (5/11/2019) mengatakan bahwa musibah banjir telah menyebabkan kerusakan lahan pertanian di Simeulue seluas 100 hektare di enam kecamatan.
Lahan pertanian yang rusak itu, setelah ditanam dengan usia tanam baru mencapai dua pekan.
• Menjelang Musda Pemuda Muhammadiyah Aceh Barat, Ini Kandidat Mulai Mencuat
• Pulang ke Aceh Setelah Bebas Jalani 10 Bulan Penjara, Rusli Belum Jumpa Istri dan Anaknya
• Aceh Kembali Tambah Tiga Emas
Selain merusak tanaman, bibit yang siap tanam pun ikut disapu banjir yang melanda wilayah kepulauan itu.
Adapun lahan petani yang rusak akibat banjir itu meliputi lahan petani di Kecamatan Simeulue Cut, Simeulue Tengah, Teluk Dalam, Teupah Tengah, Simeulue Timur dan Kecamatan Teupah Selatan.
"Totalnya 16 desa yang lahannya rusak," katanya.
Untuk saat ini, lanjut Zul Fatah, Dinas Pertanian Simeulue sedang mengupayakan bantuan atau pengganti tanaman petani yang turut terbawa banjir, melalui Cadangan Bibit Nasional (CBN) di Provinsi.(*)