Berita Aceh Timur
Pulang ke Aceh Pasca Bebas, Rusli belum Bertemu Istri dan Anaknya yang Masih di Malaysia
“Setiba saya di Bandara Kuala Namu telepon istri saya baru tersambung. Istri dan anak saya minta segera dipulangkan, istri dan anak-anak sangat
Penulis: Seni Hendri | Editor: Nurul Hayati
“Setiba saya di Bandara Kuala Namu telepon istri saya baru tersambung. Istri dan anak saya minta segera dipulangkan, istri dan anak-anak sangat merindukan agar segera berkumpul dengan saya. Tapi saya belum ada dana untuk membantu biaya pemulangan mereka,” ungkap Rusli bersedih.
Laporan Seni Hendri | Aceh Timur
SERAMBINEWS.COM, IDI – Pasca bebas menjalani hukuman penjara dari penjara Bentong, Pahang, Malaysia, Kamis 31 Oktober 2019 lalu, Rusli bin Yacop, langsung pulang ke Aceh.
Ia tiba di kampung halaman, Jumat (1/11/2019).
Sedangkan, istrinya May Sarah binti Safrudin dan empat anaknya masih di Malaysia.
“Sudah sekitar 10 bulan saya tidak bertemu istri dan empat anak saya. Pasca bebas saya langsung pulang ke Aceh via Bandara Kuala Namu, tiket saya dibelikan oleh Bang Bukhari Bin Ibrahim, tokoh Aceh di Malaysia yang sering membantu warga Aceh yang kesulitan di sana,” ungkap Rusli kepada Serambinews.com, via sambungan telepon, Selasa (5/11/2019).
“Setiba saya di Bandara Kuala Namu telepon istri saya baru tersambung. Istri dan anak saya minta segera dipulangkan, istri dan anak-anak sangat merindukan agar segera berkumpul dengan saya. Tapi saya belum ada dana untuk membantu biaya pemulangan mereka,” ungkap Rusli bersedih.
Pasca tiba di Gampong Naleung, Kecamatan Julok, Aceh Timur, Jumat 1 November 2019 lalu, kata Rusli, ia sudah berupaya meminjam uang kepada saudara.
• Pasca Kebakaran, Asrama Woyla Raya Dibangun Kembali di Meulaboh
Untuk dikirim ke Malaysia sebagai biaya pemulangan istri dan anaknya.
Namun dana itu belum ditemukan.
“Saat ini saya juga sedang bekerja melaut untuk mencari dana tambahan untuk dikirimkan ke Malaysia, untuk biaya pemulangan istri dan anak saya,” ujar Rusli.
Rusli mengatakan, ia membutuhkan, 2000 Ringgit Malaysia atau Rp 6,7 juta lagi.
Untuk biaya pemulangan istri dan keempat anaknya.
“Hasil penjualan sepeda motor saya di Malaysia baru ada 1000 ringgit atau Rp 3,3 juta yang saya titipkan kepada Bang Bukhari. Kini, saya butuh 2000 ringgit lagi untuk biaya pemulangan istri dan anak saya. Jika ada pihak dermawan yang ingin membantu saya sangat mengharapkan,” harap Rusli.
Sebelumnya, jelas Rusli, tepat pada 10 Desember 2018, ia ditangkap pihak Keamanan Malaysia, karena permasalahan keimigirasian.
Waktu itu, di tangkap di depan rumah mereka di daerah Kuantan.
Setelah ditangkap ia diproses hukum dan divonis penjara 1,4 tahun.
Setelah dijalani 10 bulan ia bebas.
• Gadis Ini Alami Kebutaan Setelah Mentato Bola Mata Jadi Biru, Begini Nasibnya Sekarang
Selama di penjara, jelas Rusli, hanya dua kali istrinya May Sarah binti Safrudin, dan empat anaknya, Leli (7), Nur Lela (6), Muhammad Safi (5) Muhammad Fakhrullah (4) menjenguknya di penjara.
Setelah itu, sejak bebas tidak pernah bertemu kembali.
Rusli menikah dengan May Sarah binti Safrudin menikah di Malaysia.
Mereka sama-sama sebagai TKI.
Rusli dari Aceh Timur, sedangkan May Sarah dari Lhokseumawe.
“Saya sangat berharap istri dan anak saya bisa cepat pulang. Tapi saya belum punya dana untuk dikirim ke Malaysia sebagai biaya pemulanganan mereka. Kami sangat butuh bantuan,” harap Rusli.
Sementara itu, tokoh Aceh di Malaysia Bukhari Bin Ibrahim mengatakan, dibutuhkan dana sekitar 6000 ringgit atau Rp 20,2 juta.
Untuk biaya denda dan tiket pemulangan istri dan empat anak Rusli.
• Usai Divonis Percobaan, Ini Permintaan Mursyidah Pada Haji Uma
“Saat ini kami sedang menggalang dana yang dibutuhkan sekitar 3000 ringgit atau Rp 10 juta lagi biaya pemulangan mereka. Karena dana yang dibutuhkan untuk bayar denda dan beli tiket mereka sekitar 6000 ringgit atau sekitar Rp 20 juta. karena itu kita butuh bantuan dan dukungan dari pihak dermawan yang bersedia membantu mereka,” ujar Bukhari.
Saat ini, jelas Bukhari, para tokoh Aceh di Malaysia menempatkan istri dan empat anaknya Rusli di daerah perkotaan Gombak Malaysia.
“Kami sewakan rumah untuk mereka dan biaya kebutuhan makan mereka kami tanggung sepenuhnya. Selain istri Rusli dan empat anaknya, kami juga sedang membantu biaya pengobatan empat warga Aceh lainnya di Malaysia yang sedang menjalani pengobatan karena cedera,” ungkap Bukhari.
Sebelumnya, diberitakan, Rusli bin Yacop, ayah dari empat bocah yang sempat telantar selama tujuh bulan di Malaysia, telah tiba kembali di Aceh.
“Rusli setelah tiba di Gampong Naleung Kuta Binje (Kecamatan Julok Aceh Timur), setelah setahun dalam penjara Malaysia, karena tiada dokumen,” tulis Bukhari Bin Ibrahim melalui pesan WhatsApp kepada Serambinews.com, Kamis (31/10/2019) malam.
Yang sebelahnya adalah ibunya ketika menyambut anaknya yang telah tiba kembali di kampung halaman,” lanjut Bukhari menjelaskan tentang dua orang dalam foto yang dikirim kepada Serambinews.com.
• Seorang Wanita Dipukul Ibunya dengan Besi hingga Berdarah Gegara Masih Lajang di Usia 30 Tahun
Bukhari bin Ibrahim adalah tokoh masyarakat Aceh di Malaysia.
Ia selama ini intens membantu warga Aceh yang mengalami kesulitan di negeri jiran itu.
Dalam mengadvokasi kasus yang menimpa Rusli Bin Yacop dan istri beserta anak-anaknya, Bukhari dibantu oleh Persatuan Kebajikan Klang, PPDM Idi Cut, Grup Waqulja, Grup Iskandar Muda, GUAM (Gabungan Usahawan Acheh Malaysia), serta komunitas masyarakat Aceh di Malaysia.
“Kami juga berterima kasih atas bantuan pihak kepolisian, KBRI, dan lembaga-lembaga lain yang selama ini telah membantu mempermudah kerja kemanusiaan ini,” ujarnya.
“Selama mengadvokasi kasus yang menimpa suami istri dan empat anaknya ini, saya banyak dibantu oleh Mustafa, Ketua Persatuan Kebajikan Masyarakat Aceh di Klang,” lanjut Bukhari.
Saat ini, lanjut Bukhari, pihaknya sedang menggalang dana untuk kebutuhan pemulangan kembali May Sarah binti Safrudin beserta empat anaknya ke Aceh. (*)
• 16 Tim Lolos ke Putaran Kedua Turnamen Sepakbola Korsa Cup 2019