Berita Subulussalam

Usir Harimau di Bawan Subulussalam, BKSDA Pakai Pawang Terkenal dari Aceh Barat, Begini Ritualnya

Harimau ini beberapa waktu lalu berkeliaran di perkebunan masyarakat Desa Bawan, Kecamatan Sultan Daulat.

Penulis: Khalidin | Editor: Mursal Ismail
For serambinews.com
Sarwani Sabi alias Kek Carwani, pawang harimau yang digunakan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh wilayah II Subulussalam melakukan ritual mengusir harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang berkeliaran di Desa Bawan, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam beberapa waktu lalu. (FOR SERAMBINEWS.COM) 

Informasi dihimpun Serambinews.com, Selasa (22/10/2019) satwa bertaring tajam tersebut mulai diketahui dari jejaknya.

Namun ada pula informasi bahwa warga turut melihat harimau sumatera ini berkeliaran di perkebunan setempat.

Harimau ini terlihat saat siang bolong.”Bukan jejak kaki saja, tapi ada warga yang melihat siang hari,” kata Andong Maha.

Muslizar Targetkan Tahun 2022 tak Ada Lagi Rumah Tidak Layak di Abdya, Dinsos Aceh Serahkan Bantuan

Dikatakan, warga yang melihat harimau itu adalah nelayan pencari belut.

Dia terkejut saat keluar dari kali setelah menyaksikan sosok harimau yang tak jauh dari lokasinya.

Beruntung harimau tidak melukai sang pencari belut tersebut.

Lokasi harimau yang dilihat langsung warga berada di Desa Bawan perkempungan lama.

Kemudian, untuk jejak kaki harimau ditemukan di areal pertanian dan perkebunan Bawan perkampungan baru.

Menurut Andong meski belum melukai hewan ternak tapi dikabarkan harimau ini menerkam seekor anjing milik pemburu babi hutan yang berkeliaran di perkebunan warga.

Longsor Jalan Bireuen-Takengon Mulai Diperbaiki, Begini Kondisinya

Warga pun terutama petani di Desa Bawan dan sekitarnya mulai cemas untuk beraktivitas di kebun.

Apalagi, jarak kebun warga dengan perkampungan tidak begitu jauh sehingga juga dapat membahayakan hewan ternak mereka.

Sekadar informasi, Desa Bawan berbatasan dengan Desa Pasir Belo yang berada dekat kawasan hutan ekosistem Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL).

Di TNGL selain harimau juga terdapat gajah sumatera termasuk badak.

Tahun 2015 lalu, seorang warga yang sehari-hari bekerja sebagai penjaga kebun, Hariyadi (50), dilaporkan tewas akibat diinjak gajah di areal perkebunan Desa Bawan, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam.

Lantaran itu, warga meminta agar pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) segera menangkap atau menghalau harimau sumatera tersebut.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved