Berita Aceh Utara
Bendungan Krueng Pase di Kecamatan Meurah Mulia Aceh Utara Terbengkalai
Proyek pembangunan bendungan irigasi Krueng Pase di Desa Pulo Blang Kecamatan Meurah Mulia, Aceh Utara sudah tujuh tahun terbengkalai
Penulis: Jafaruddin | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Jafaruddin I Aceh Utara
SERAMBINEWS.COM,LHOKSUKON – Proyek pembangunan bendungan irigasi Krueng (sungai red) Pase di Desa Pulo Blang Kecamatan Meurah Mulia, Aceh Utara sudah tujuh tahun terbengkalai.
Sementara bendungan irigasi yang lama peninggalan belanda di Desa Leubok Tuwe Kecamatan Meurah Mulia, kondisinya tidak layak pakai lagi.
Padahal jelang pemilu April 2019, banyak calon politisi mulai tingkat DPRK, DPRA dan DPR RI yang mengadakan pertemuan dengan masyarakat di kawasan itu dan berjanji akan memperjuangkan bendungan irigasi Krueng Pase tersebut.
• Uli Satria, Penghafal 10 Juz Alquran Asal Nagan Raya Ukir Prestasi
Namun, sayangnya, sampai sekarang belum ada tanda-tanda pembangunan irigasi itu akan dilanjutkan.
Berdasarkan catatan Serambinews.com, pembangunan bendungan tersebut dimulai tahun 2012 lalu, yang ditandai peletakan batu pertama oleh Penjabat (Pj) Bupati Aceh Utara Drs M Ali Basyah.
Lalu dilanjutkan sampai 2013 ketika Aceh Utara sudah dipimpin Muhammad Thaib atau Cek Mad.
Namun, 2014 sampai sekarang (2019) tak ada pembangunan lanjutan di irigasi tersebut.
“Kami masyarakat kehabisan cara memperjuangkan agar pembangunan bendungan itu dilanjutkan, terakhir pada 2018 lalu kami juga menjumpai Gubernur Aceh untuk menyampaikan persoalan tersebut,” ujar Ketua Forum Komunikasi Peduli Petani Pemakai Air (FKP3A) Irigasi Krueng Pase Ismail Yusuf kepada Serambinews.com, Rabu (6/11/2019).
• Tahun Anggaran 2019 Tinggal 54 Hari, Mess RSJ di Aceh Barat Masih Pasang Batu Bata Hingga Ring Balok
Tapi sampai sekarang belum juga dilanjutkan.
Masyarakat juga bingung dengan sikap eksekutif dan legislatif yang selalu menyebutkan memperjuangkan kepentingan masyarakat.
“Bendungan irigasi Krueng Pase itu kebutuhan banyak masyarakat, karena itu sumber irigasi ke sawah, tapi belum ada yang peduli,” ujar Ismail Yusuf. Hal senada juga disampaikan Mukim Teungoh Meurah Mulia, Nurdin Abdullah.(*)