Berita Banda Aceh

Perajin Giok Produksi Cincin Bermotif Pinto Aceh, Dipamerkan Hingga ke Hong Kong

"Cincin giok ukiran pinto Aceh ini dikerjakan secara hand carving dan dibuat dalam beberapa model," kata Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral

Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Nurul Hayati
Doc. Dinas ESDM Aceh
Giok motif pinto Aceh yang dipamerkan di Hongkong, Oktober 2019. 

"Cincin giok ukiran pinto Aceh ini dikerjakan secara hand carving dan dibuat dalam beberapa model," kata Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Aceh, Ir Mahdinur MM menjawab Serambinews.com di Banda Aceh, Rabu (6/11/2019) siang.

Laporan Yarmen Dinamika l Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Perhimpunan Penambang dan Perajin Giok Aceh Indonesia (P3GAI) terus berupaya menghasilkan berbagai bentuk motif perhiasan yang terbuat dari batu giok untuk dijual di dalam dan luar negeri.

Dalam penciptaan terbaru, kru P3GAI sudah berhasil memproduksi perhiasan dari giok dalam bentuk cincin bermotif pinto Aceh.

"Cincin giok ukiran pinto Aceh ini dikerjakan secara hand carving dan dibuat dalam beberapa model," kata Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Aceh, Ir Mahdinur MM menjawab Serambinews.com di Banda Aceh, Rabu (6/11/2019) siang.

Liontin giok Aceh yang dipamerkan di Hong Kong, Oktober lalu.
Liontin giok Aceh yang dipamerkan di Hong Kong, Oktober lalu. (Doc. ESDM Aceh)

Menurut Mahdinur yang juga Pembina P3GAI, diproduksinya berbagai perhiasan berbahan giok dengan motif atau berciri khas Aceh itu terinspirasi dari pernyataan Dr Dyah Erti Idawati MT, istri Nova Iriansyah, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh.

Dalam pertemuan beberapa waktu lalu, kata Mahdinur, istri Plt Gubernur Aceh meminta agar P3GAI memproduksi batu giok dengan ciri khas aceh.

"Oleh karenanya P3GAI kemudian berupaya mendesain perhiasan dari giok bermotif pinto Aceh," ungkap Mahdinur.

Proses pengerjaan giok yang telah didisain bermotif pinto Aceh itu, katanya, dilakukan di bengkel kerja atau Workshop P3GAI yang berada di Banda Aceh.

Jadi, tidak diproduksi di luar Aceh.

Mahdi menambahkan, sebulan lalu di Surabaya, Jawa Timur, dilaksanakan penandatanganan naskah kerja sama (MoU) antara P3GAI dengan Asosiasi Giok Taiwan.

Sejak saat itu, P3GAI semakin giat mempromosikan giok bermotif pinto Aceh baik ke luar Aceh maupun ke luar negeri.

Menurut Mahdinur, respons pasar terhadap promosi yang dilakukan P3GAI itu cukup positif.

Buktinya, mulai ada pemesanan cincin atau liontin bermotif pinto Aceh dari luar Aceh, bahkan dari Tiongkok dan Hong Kong.

P3GAI, kata Mahdinur, selama hampir tiga tahun belakangan ini terus berusaha untuk meng-upgrade teknik kerja dan kualitas pengerjaan.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved