Berita Sabang
Pihak Monster Scuba Diving Bantah Pengerukan Pantai Gapang Sabang Merusak Lingkungan
Mereka membantah tudingan jika pihak resort tersebut telah melakukan perusakan lingkungan di Kawasan Pantai Gapang, Sabang.
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Mursal Ismail
Mereka membantah tudingan jika pihak resort tersebut telah melakukan perusakan lingkungan di Kawasan Pantai Gapang, Sabang.
Pihak Monster Scuba Diving Bantah Pengerukan Pantai Gapang Merusak Mingkungan
Laporan Muhammad Nasir I Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Setelah beberapa hari terjadi kontroversi terkait pengerukan Pantai Gapang, Sabang oleh pihak Diving Center.
Akhirnya, PT Monster Scuba Diving Center selaku pihak yang mengeruk kolam di pantai itu buka suara.
Mereka membantah tudingan jika pihak resort tersebut telah melakukan perusakan lingkungan di Kawasan Pantai Gapang, Sabang.
Bantahan itu disampaikan PT Monster Scuba Diving Center melalui Kuasa Hukumnya, Fadjri didampingi dua pengacara lainnya, Hermanto Dan Murtadha dalam konferensi pers di Banda Aceh, Selasa (5/11/2019).
Fadjri mengatakan aktivitas penggalian itu tidak merusak terumbu karang di wilayah tempat usaha mereka, yakni di kawasan Pantai Gapang, Gampong Iboih Kota Sabang.
Pasalnya pengerukan pantai memakai alat berat itu dilakukan di area terumbu karang yang sudah rusak sejak tsunami 2004.
• Mengapa Wiranto Gugat Bambang Sujagad Susanto Rp 44,9 Miliar? Ini Penjelasan Lengkap Pengacara
• Hasil Lengkap Liga Champions - Barcelona dan Chelsea Seri, Liverpool Menang, Inter Milan Kalah
• Warga Aceh di Malaysia Gelar 17 Kali Kenduri Maulid Nabi Muhammad SAW, Catat Jadwal dan Lokasinya
Fadjri menjelaskan yang dilakukan oleh kliennya Monster Diving itu hanya pembersihan pantai dari batu-batuan laut dan pecahan karang kering yang sudah tidak produktif.
Bahkan di lokasi juga banyak sampah bawaan arus gelombang tsunami tahun 2004 silam.
"Pengerjaan itu bukan rehabilitasi atau renovasi seperti kabar yang beredar.
Jadi Kegiatan klien kami ini sebagai upaya membersihkan pantai Gapang untuk kepentingan masyarakat dan turis-turis yang berkunjung.
Selain itu, untuk mendukung destinasi wisata Sabang dan Aceh pada umumnya," kata Fadjri.
Ia menambahkan, sebelum melakukan pembersihan pantai itu, mereka sudah berkoordinasi dengan masyarakat setempat, termasuk Panglima Laot dan Keuchik.