Kupi Beungoh
Sultan Iskandar Muda di Mata Warga Khasmir, Pemimpin Muslim yang Saleh dan Sadar Akan Tuhan
Kali ini, Aqib menulis tentang kiprah dan peran Sultan Iskandar Muda dalam menyebarkan Islam di Nusantara
Selama masa pemerintahan Iskandar Muda, Aceh tidak mengalami serangan Portugis maupun pasukan asing lainnya.
Bahkan setelah kekalahannya di Johor, Sultan Iskandar Muda masih menguasai sebagian besar perdagangan wilayah tersebut.
Aceh tetap menjadi lawan Portugis yang keras kepala.
Ketika itu, Belanda pun menyadari bahwa sangat sulit untuk mengalahkan pasukan Aceh yang dipimpin langsung Sultan Iskandar Muda.
Karena itu, Belanda membalikkan kebijakan luar negerinya dan memperbarui persahabatan dengan Iskandar Muda pada tahun 1632.
• Keturunan Raja Ziarahi Makam Iskandar Muda
• ‘Meriam Sri Rambai’ Iskandar Muda
Selain sangat kuat secara militer, Aceh pada masa Sultan Iskandar Muda juga sangat kuat secara ekonomi.
Fondasi ekonomi kesultanan adalah perdagangan rempah-rempah, terutama lada.
Aceh adalah pusat produksi rempah-rempah berharga seperti lada, cengkeh, pala, dan wirausaha.
Oleh karena itu, Aceh diserang oleh penjajah Belanda untuk mengendalikan sumber daya di Aceh.
Tetapi Iskandar Muda memainkan peran yang sangat penting di Aceh dan ia menahan semua musuh.
Iskandar Muda adalah tokoh perintis di Indonesia.
Dia adalah seorang pemimpin, seorang Muslim yang saleh dan sadar akan Tuhan.
Di bawah kepemimpinan Iskandar Muda, Islam menyebar luas bukan oleh pedang tetapi karena keindahan, kesederhanaan, transparansi, keterbukaan, dan kepemimpinan yang diberikan olehnya.
Tindakan Iskandar Muda berbicara lebih keras tentang karakternya, integritasnya dan cintanya kepada orang-orang di negara Muslim.
Selama masa pemerintahannya Aceh telah mencapai sejumlah tonggak penting.