Berita Langsa
Banjir di Langsa Surut Total, Warga Pulang Bersihkan Lumpur di Rumahnya
"Cukup capek bersihkan lumpur lumayan tebal ini. Rumah saya pun rusak berantakan, seperti piring dan gelas banyak pecah mungkin waktu diangkat kemarin
Penulis: Zubir | Editor: Nurul Hayati
"Cukup capek bersihkan lumpur lumayan tebal ini. Rumah saya pun rusak berantakan, seperti piring dan gelas banyak pecah mungkin waktu diangkat kemarin sama warga," sebut Nenek seraya menunjukan rumahnya terbuat dari kayu yang mulai banyak lapuk itu.
Laporan Zubir | Langsa
SERAMBINEWS.COM, LANGSA - Banjir akibat luapan DAS Krueng Langsa yang merendam hampir 2.000 unit lebih rumah warga di berapa gampong di wilayah setempat, Rabu (13/11/2019) telah surut toral.
Masyarakat yang sempat mengungsi ke tenda darurat yang didirikan Pemko Langsa sejak air naik ke permukiman warga pada Selasa (12/11/2019) pagi, hari ini semuanya telah kembali ke rumah mereka masing-masing.
Setelah berada ke rumah, ternyata warga tidak bisa langsung beristrirahat.
Untuk melepas lelah selama berada di tenda pengungsian.
Namun, mereka harus bekerja ekstra untuk membersihkan lumpur tanah kuning yang telah memenuhi lantai maupun dinding.
Termasuk semua sisi bagian dalam rumah mereka.
• Jalan Kompleks Perkantoran Abdya Berlumpur, Ini Sebabnya dan Janji Kepala BPBK
"Waktu banjir, saya di rumah sakit PTPN I Langsamenemani cucu yang dirawat sakit," ujar Nenek, seorang warga Tanjung Putus Gampong Jawa, kepada Serambinews.com, disela membersihkan rumahnya dari lumpur.
Menurutnya, kemarin (Selasa-red) siang dia hendak pulang ke rumah.
Tetapi rumahnya sudah dipenuhi air.
Sehingga ia pun gagal bisa kembali ke rumah dan ikut mengungsi bersama warga lainnya.
"Cukup capek bersihkan lumpur lumayan tebal ini. Rumah saya pun rusak berantakan, seperti piring dan gelas banyak pecah mungkin waktu diangkat kemarin sama warga," sebut Nenek seraya menunjukan rumahnya terbuat dari kayu yang mulai banyak lapuk itu.
Amatan Serambinews.com, di lapangan, akibat harus membersihkan lumpur tebal antara 2-5 cm di lantai dan dinding maupun perabot rumahnya, hampir semua anak-anak mereka juga belum bisa pergi ke sekolah.
Apalagi, kebanyakan pakaian milik warga yang tak sempat dibawa dari rumah saat banjir.