Berita Abdya
Ini Upaya Dinas Pertanian dan Pangan Abdya Atasi Kosongnya Pupuk Subsidi
Sedangkan permintaan pupuk masih tinggi untuk pemupukan awal tanaman padi Musim Tanam (MT) Gadu 2019.
Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Mursal Ismail
Sedangkan pupuk jenis SP-36 dan ZA tidak tersedia lagi selama hampir dua bulan terakhir. “Pupuk bersubsidi yang masih tersedia hanya jenis Urea, itu pun sedikit lagi,” katanya.
Sedangkan permintaan pupuk bersubsidi, terutama jenis NPK Phonska dari petani sangat besar untuk pemupukan tanaman padi yang baru tanam antara lain di Desa Gampong Tengoh sekitarnya.
Jufri menjelaskan, stok pupuk bersubsidi juga tidak tersedia di kios-kios pengecer kawasan Kecamatan Babahrot. Padahal, sebagian besar areal sawah setempat baru tanam.
Pemilik Kios Desa Alue Dama, Kecamatan Setia, Mus juga mengaku tidak punya lagi stok pupuk jenis NPK Phonska, SP 36 dan ZA. Sedangkan sebagian areal sawah kecamatan setempat baru ditanam.
Terutama areal sawah Desa Tangan-Tangan Cut, Cinta Makmur dan Moen Mameh, sehingga sangat butuh pemupukan. “Permintaan yang paling banyak NPK Phonska,” katanya.
Dijelaskan, peristiwa habis stok pupuk bersubsidi juga terjadi di kios pengecer resmi Kecamatan Manggeng dan Lembah Sabil. Padahal petani setempat sangat membutuhkan untuk pemupukan padi yang baru tanam.
Pantauan Serambinews.com, pupuk bersubsidi habis total pada kios-kios pengecer resmi kawasan Kecamatan Blangpidie dan Susoh.
“Para petani berulang kali meminta pupuk bersubsidi, tapi tak bisa kita dilayani,” kata salah seorang pemilik kios pengecer resmi di Jalan H Ilyas Blangpidie.
Beberapa pemilik kios pengecer resmi di Abdya dihubungi Serambinews.com mengaku sudah meminta penebusan pupuk bersubsidi kepada pihak distributor, namun belum bisa dilayani.
Sebab, menurut keterangan alokasi pupuk bersubsidi untuk Kabupaten Abdya tahun 2019 sudah habis.
Sekarang ini, pihak distributor sedang menunggu penambahan alokasi atau realokasi dari pemerintah.(*)