Heboh Anggaran untuk Kadin Aceh
Kritisi Anggaran Kadin Aceh, Anggota DPRA, Bardan Sahidi: Lain yang Dibahas, Lain yang Keluar
Memalukan sekali organinasi profesi, wadah berkumpulnya para pelaku usaha industri, pedangan/pembisnis sekelas Kadin mengemis anggaran daerah,"
Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Nurul Hayati
"Memalukan sekali organinasi profesi, wadah berkumpulnya para pelaku usaha industri, pedangan/pembisnis sekelas Kadin mengemis anggaran daerah," kata Bardan kepada Serambinews.com, Kamis (14/11/2019).
Laporan Masrizal | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Anggota DPRA dari PKS, Bardan Sahidi mengaku prihatin dengan Pemerintah Aceh saat ini.
Dia mengatakan, pengalokasian anggaran untuk kebutuhan Kantor Kadin Aceh sesuatu yang aneh.
"Memalukan sekali organinasi profesi, wadah berkumpulnya para pelaku usaha industri, pedangan/pembisnis sekelas Kadin mengemis anggaran daerah," kata Bardan kepada Serambinews.com, Kamis (14/11/2019).
Bardan juga mempertanyakan, apakah posisi Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kadisperindag) Aceh merangkap menjadi kepala rumah tangga Kadin sehingga usulan itu muncul?
"Ini aneh dan baru saya temukan di rezim pemerintahan ini. Lain yang dibahas saat RDP (rapat dengar pendapat) dengan SKPA dan DPRA, lain judul yang keluar," ujar politisi berdarah Gayo itu.
Selaku anggota DPRA, dia mengaku tidak pernah menemukan nomenklatur anggaran yang diperuntukan untuk pembelian TV, kulkas, ATK, AC, CCTV, dan kenderaan operasional Kadin Aceh.
Pada saat pembahasan anggaran.
• Kadin Aceh Dapat Rp 2,7 Miliar dalam APBA
"Tapi kenapa sekarang sudah ada anggaran untuk itu. Kebiasaan (pengadaan barang yang tidak dibahas dalam RDP) ini selalu berulang, jika diperlukan kita bongkar lagi dokumen saat pembahasan," tantang Bardan.
Karena itu, Bardan meminta Sekda Aceh selaku Ketua Tim Anggaran Pemerintah Aceh (TAPA) .membatalkan anggaran ini.
Tak peduli apakah ini anggaran titipan yang tidak masuk dalam e-planing hasil musrenbang.
"Kadin saat ini sudah seperti duafa yang menerima hibah. Masih banyak lagi yang patut dan layak diperhatikan Pemerintah Aceh dengan visi misinya Aceh Caroeng. Ada dayah yang tak kunjung selesai, pasien yang butuh ambulance, panti sosial dan lembaga pendidikan lainnya yang masih memprihatinkan," tegas dia.
Politisi PKS ini, sangat menyayangkan perencanaan penggunaan anggaran Aceh dalam dua tahun terakhir.
Di mana anggarannya banyak yang dialamatkan pada kelompok-kelompok tertentu di lingkaran kekuasaan. (*)
• KNPI Aceh Protes Disamakan Seperti Kadin, Soal Penerimaan Dana dari APBAP 2019