Bangkai Babi di Sungai Subulussalam
Bangkai Babi Masih Hanyut di Sungai Souraya Subulussalam, Anggota DPRK Minta Pemko Segera Bertindak
Bangkai ini diduga dibuang oknum tidak bertanggungjawab dari Sumatera Utara.
Penulis: Khalidin | Editor: Mursal Ismail
Bangkai ini diduga dibuang oknum tidak bertanggungjawab dari Sumatera Utara.
Laporan Khalidin I Subulussalam
SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM – Anggota DPR Kota Subulusalam, Bahagia Maha, meminta Pemko setempat segera mengambil tindakan.
Ya tindakan terkait bangkai babi yang masih ditemukan hanyut di Sungai Souraya Subulussalam.
Bangkai ini diduga dibuang oknum tidak bertanggungjawab dari Sumatera Utara.
Bahagia Maha, menyampaikan hal ini kepada Serambinews.com, Senin (18/11/2019).
”Saya sekarang di desa Dah lokasi aliran sungai Souraya, sampai hari ini masih ada bangkai babi hanyut, pemerintah harus mengambil sikap dan tindakan,” kata Bahagia Maha.
• Batik Air Layani Koneksi Perjalanan dari Bangkok ke Banda Aceh Melalui Bandara Soekarno-Hatta

Bahagia mengatakan masalah bangkai babi sangat meresahkan masyarakat, khususnya yang bermukim di daerah pinggiran sungai Souraya.
Bahagia yang turun langsung ke lokasi mendapat informasi bahwa bangkai babi yang hanyut mencapai ratusan ekor.
Kondisi ini dinilai telah membuat pencemaran luar biasa terhadap sungai yang menjadi sumber kehidupan masyarakat di sana.
Bahagia meminta Pemko Subulussalam tidak sekadar beretorika, tapi harus ada tindakan konkret sebelum timbul permasalahan di kemudian hari.
Ia menambahkan keresahan masyarakat sangat beralasan mengingat air sungai bukan sekadar tempat mandi atau mencari ikan, tapi juga digunakan untuk minum.
• 20 Warga di Matangkuli Aceh Utara Mengungsi ke Pos Jaga dan Gudang
Hampir 90 persen masyarakat di DAS , kata Bahagia mengonsumsi air sungai.
Menurut Bahagia, meski virus babi tersebut tidak tertular, namun karena bangkainya sangat banyak tentunya juga menimbulkan bakteri.
”Katakanlah virus cholera tidak menular, tapi kan bangkainya banyak ini tentu menularkan bakteri.
Jangankan bangkai babi, bangkai ayam atau hewan lain saja kalau banyak menimbulkan bakteri yang ujungnya memicu penyakit,” ujar Bahagia
Lebih jauh dikatakan, Pemko Subulussalam harus segera melayangkan surat kepada Pemprov Sumut serta kabupaten terkait atas dugaan pembuangan bangkai babi ke sungai.
• APBK Abdya 2020 Senilai Rp 1,118 Triliun, Ini Rinciannya, Setiap Objek Wisata akan Dibangun Toilet
Pasalnya, ratusan bangkai babi yang kini hanyut ke sungai diduga sengaja dibuang oleh oknum dari kabupaten di Sumut yang bertetangga dengan Subulussalam.
Subulussalam, kata Bahagia harus melayangkan surat protes kepada pemerintah agar segera mengusut pelaku pembuang bangkai babi ke sungai.
Sebelumnya, warga juga menyampaikan jika bangkai babi masih terlihat hanyut di sungai Souraya. Kondisi ini membuat masyarakat di wilayah Sungai Souraya hingga kini masih dicemaskan oleh bangkai babi yang hanyut diduga dibuang dari Sumatera Utara.
“Masih ada, tadi aja ada sepuluh hanyut,’ kata Diana, salah seorang warga Kecamatan Rundeng, kepada Serambi, Minggu (17/11/2019).
Menurut Diana, bangkai babi yang hanyut di Sungai Souraya tersebut ada yang berwarna hitam dan putih.
• Warga Aceh Tenggara Pastikan tak Buang Bangkai Babi ke Sungai Alas, Ini Penjelasan Kadistan
Warga pun mengaku sangat jijik melihat banyaknya bangkai babi hanyut di sungai yang diduga sengaja dibuang orang dari Sumatera Utara karena tertular virus cholera atau demam babi.
Hari ini saja, kata warga ada lebih sepuluh ekor bangkai babi yang tampak hanyut di sungai Souraya.
”Yang nampak saja sepuluh, belum lagi yang tidak terlihat warga. Karena warga tidak nonstop menjagai sungai bisa jadi ada lebih lagi bangkai babi yang hanyut,” ujar Diana
Hal senada diungkapkan Rizal Pamela dalam akun facebooknya yang diposting empat jam lalu.
Rizal menuliskan sampai kapan bangkai babi berlalu.
Menurutnya, hingga hari ini yang dia saksikan saja ada delapan ekor bangkai babi yang hanyut dibawa arus sungai.
Itu, kata Rizal yang dia saksikan belum lagi yang tak terpantau.
• Hentikan Perambahan Hutan untuk Mencegah Konflik Gajah, Ini Harapan BKSDA Aceh
Rizal pun mengabadikan bangkai babi yang tengah hanyut di sungai Souaraya yang melintas Desa Pasar Rundeng, Kecamatan Rundeng.
Sungai Souraya yang membentang membelah sebagian besar Kota Subulussalam hingga ke Kabupaten Aceh Singkil ini berulu di Aceh Tenggara atau sering disebut sungai Alas.
Selain itu, beberapa kawasan Dairi, Sumatera Utara juga terkoneksi ke Sungai Souraya termasuk sungai kecil atau kali yang ada di sana.
Ini dibuktikan ketika kejadian akhir 2018 lalu, di mana korban banjir bandang dua desa di Kecamatan Silima Pungga-punga, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara hanyut ke sungai Souraya.
Karenanya, bangkai babi yang hanyut ini diduga berasal dari Kabupaten Dairi atau lainnya. (*)