Menelusuri Jejak Nabi Muhammad SAW
Setiap bulan Rabiulawwal tiba, umat Islam di dunia menyambutnya dengan suka cita. Karena di bulan tersebut tokoh sejagat dilahirkan
Terlepas dari perbedaan pandangan tersebut, ternyata dalam sejarah kebudayaan Islam penulisan sejarah Nabi muncul terlebih dahulu daripada upaya kodifikasi hadits. Bahkan upaya inilah yang kemudian melahirkan kepustakaan hadits. Penulisan sejarah Nabi sudah muncul pada abad pertama hijriah.
Karya pertama yang dapat disebut sebagai biografi Nabi Muhammad SAW, lahir dari tangan putra sahabat Nabi yaitu Zubair Bin Awwan yang bernama `Urwah bin Zubair. `Urwah lahir pada tahun 643 M, 11 tahun setelah wafat Nabi pada tahun 632 M.
Dengan melacak berita yang ditransmisikan dari orang ke orang dan dari generasi ke generasi sesudahnya, maka kini kita telah memperoleh rekaman lengkap tentang pribadi Nabi Muhammad SAW, terutama menyangkut masa kenabiannya. Walaupun sejarah Nabi atau biografi Nabi di bawah umur 40 Tahun tidak banyak ditemui mungkin dianggap tidak begitu penting.
Namun, hal Ini menujukkan bahwa dalam konsep sejarah Islam, sejarah pribadi Nabi bukan merupakan pokok soal. Yang lebih penting adalah ajaran Islam itu sendiri dan sejarah agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW
Salah satu keistimewaan menelusuri jejak Muhammad SAW ketika dikaitkan secara langsung dengan ajaran agamanya, ceritanya selalu mengandung konsep dan dari konsep itu dapat diberi ilustrasi dengan cerita-cerita tentang Nabi dan para sahabatnya. Maka dengan teori yang baru, orang dapat melakukan rekontruksi sejarah walaupun dengan bahan yang sama, atau bahan yang tadinya belum terungkap dalam suatu dokumen historis.
Dengan hubungannya dengan jejak Nabi Muhammad SAW para sejarawan dapat pula melakukan rekontruksi sejarah dengan maksud untuk menjelaskan satu bahan tertentu. Namun yang harus diingat bahwa untuk menelusuri jejak Nabi Muhammad SAW dengan berdasarkan kisah secara tergesa-gesa pada sejarah akan membuat sejarah bernama buruk.
Sungguh demikian semua ini hanyalah sebuah ikhtiar untuk menempatkan Nabi Muhammad SAW sebagai tokoh sejagat dengan keagungan dan kebesarannya. Allahumma shalli wa sallim wabaarik `alaihi. Allahu `Alam!