TKI Aceh di Malaysia
2 Bulan Setelah Menjalani Pengobatan, TKI Asal Aceh yang Kecelakaan di Malaysia akan Dipulangkan
Kemudian setelah dikeluarkan dari rumah sakit, pasien tersebut kembali harus menjalani pengobatan patah tulang.
Penulis: Seni Hendri | Editor: Nur Nihayati
Kemudian setelah dikeluarkan dari rumah sakit, pasien tersebut kembali harus menjalani pengobatan patah tulang.
Laporan Seni Hendri l Aceh Timur
SERAMBINEWS.COM, IDI - Nur Azizah (19) TKI asal Aceh, warga Sungai Raya, Kabupaten Aceh Timur yang mengalami kecelakaan di Malaysia, Jumat (4/10/2019) lalu.
Ia akan segera dipulangkan ke Aceh setelah menjalani proses pengobatan di Malaysia selama dua bulan.
"Nur Azizah akibat kecelakaan tersebut harus dirawat di rumah sakit Malaysia satu minggu.
Kemudian setelah dikeluarkan dari rumah sakit, pasien tersebut kembali harus menjalani pengobatan patah tulang.
• Guru SMP Bongkar Masa Kecil Ariel NOAH, Pintar, Rambutnya Nggak Pernah Rapi Gara-gara Cewek
• Kolaborasi Grab Indonesia dan ACT Ringankan Beban Ribuan Penyintas Gempa Maluku
• Pendaftaran CPNS 2019 Kementerian Pertahanan Ditutup Nanti Malam, Kenapa Beda dengan yang Lain?
Dia patah di bagian tangan ke sangkal kutung secara tradisional yang dibantu pendampingan oleh ibu fitri dan stafnya dari BPJS Luar Negeri," kata anggota DPD RI asal Aceh, H Sudirman atau Haji Uma.
Lanjutnya, setelah menjalani pengobatan selama dua bulan, alhamdulillah sekarang kondisi Nur Azizah sudah mulai membaik.
"Untuk proses pemulangan sudah kita urus dan akan kita berangkat pulang (21/11/2019) pukul 13:35 via Kuala Namu Medan, dibandara nantinya akan kita perintahkan staf saya untuk melakukan penjemputan dan pendampingan," ungkap Haji Uma.
Sementara biaya yang harus dikeluarkan selama pengobatan dan pemulangan Nur Azizah sangatlah besar.
Karena Nur Azizah serba keterbatasan, akhirnya Anggota DPD RI asal Aceh H Sudirman atau Haji Uma membantu dengan uang pribadinya sejumlah Rp 9.000.000 rupiah.
Sementara bantuan lainnya yang diserahkan oleh Tgk Bukhari seorang tokoh Aceh di Malaysia 900 RM atau sekitar lebih kurang Rp 3.150.000 rupiah.
Sumber dana tersebut terdiri dari sumbangan yang dikumpulkan atas koordinasi Tgk Bukhari sendiri, Datok Mansur, Mustafa Klang dan Persatuan Aceh di Malaysia
Yaitu Persatuan Perantau Idi Cut (PPDM), Grup Kebajikan Aceh Klang Persatuan (KANA), Persatuan Waqulja, Persatuan Peduli Selayang, Persatuan Guam Malaysia.
Haji Uma mengucapkan terima kasih kepada segenap Masyarakat Aceh di Malaysia yang telah saling membantu.
"Semoga ini menjadi Amal ibadah dan juga terimakasih kepada pihak BPJS Luar Negeri yang telah memberikan pendampingan dan bantuan selama ini," ungkap Haji Uma.
Seperti diberitakan sebelumnya, pihak keluarga menghubungi H Sudirman atau Haji Uma, anggota DPD RI asal Aceh dan menceritakan perihal tersebut untuk meminta bantuan dan menfasilitas Nur Azizah yang sempat terkendala biaya rumah sakit di Malaysia .
Menindak lanjuti masalah tersebut, Haji Uma membangun komunikasi dengan pihak BPJS luar negeri untuk membantu proses negosiasi biaya dengan pihak rumah sakit TMN Meluri Cheras, Kuala Lumpur.
Komunikasi yang dilakukan Ibu Fitriyah Handayani dan tim dengan pihak rumah sakit akhirnya disepakati biaya yang mesti dibayar yaitu sebesar 2500 RM atau sekitar 10.5 juta rupiah.
Setelah mendapat pinjaman dari teman kerjanya di Malaysia dan bantuan dari Haji Uma sebesar 3.5 juta, akhirnya Azizah telah dapat dikeluarkan dari rumah sakit TMN Meluri Cheras, Kuala Lumpur pada Minggu (6/10/2019) sore.
Sementara itu, anggota DPD RI asal Aceh, H Sudirman atau Haji Uma mengucapkan puji syukur dengan keluarnya Azizah dari rumah sakit.
"Alhamdulillah kita sudah berhasil mengeluarkan Azizah serta terbebas dari utang biaya rumah sakit.
Selanjutnya untuk proses pengobatan patah kaki akan menjalani pengobatan secara tradisional di Malaysia", ujar Haji Uma. (*)