Berita Aceh Timur
Sebelum Digiring BKSDA, 40 Gajah Liar Sudah Rusak Tanaman Warga Ranto Peureulak
"Hingga tiga hari ke depan (Sabtu) tim BKSDA Aceh melakukan pengusiran kawanan gajah liar ke hutan dengan cara digiring menggunakan dua ekor gajah jin
Penulis: Seni Hendri | Editor: Nurul Hayati
"Hingga tiga hari ke depan (Sabtu) tim BKSDA Aceh melakukan pengusiran kawanan gajah liar ke hutan dengan cara digiring menggunakan dua ekor gajah jinak," kata Muhat, petugas Conservation Respon Unit (CRU) Serbajadi kepada Serambinews.com, Rabu (20/11/2019).
Laporan Seni Hendri l Aceh Timur
SERAMBINEWS.COM, IDI - Terhitung sejak Selasa (19/11/2019) kemarin hingga Sabtu atau selama lima hari, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh menggiring kawanan gajah liar yang merusak tanaman warga di Gampong Seumanah Jaya, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur.
Kawanan gajah diusir ke kawasan hutan.
Dengan harapan tidak lagi mengganggu tanaman warga.
"Hingga tiga hari ke depan (Sabtu) tim BKSDA Aceh melakukan pengusiran kawanan gajah liar ke hutan dengan cara digiring menggunakan dua ekor gajah jinak," kata Muhat, petugas Conservation Respon Unit (CRU) Serbajadi kepada Serambinews.com, Rabu (20/11/2019).
Dua ekor gajah jinak itu didatangkan dari Saree, Aceh Besar, dan satu ekor lagi dari CRU Serbajadi.
Muhat mengatakan, tim BKSDA Ace, yang menggiring kawanan tiba di Seumanah Jaya Senin.
• Cecep Reza Diduga Meninggal Karena Penyakit Jantung, Ini 5 Fakta Soal Penyakit Jantung
Kemudian, pada Selasa langsung melakukan penggiringan kawanan gajah liar ke arah hutan.
Muhat mengatakan, dalam Bulan November 2019 paling tinggi gangguan gajah.
Yaitu sebanyak 7 kali.
Gangguan gajah merusak tanaman petani.
Sekitar 40 ekor gajah liar katanya, terbagi tiga kelompok.
Merusak tanaman warga di Daerah Kota Terpadu Mandiri (KTM) di Dusun Sumedang Jaya.
Dua kelompok lagi, merusak tanaman warga di Lorong Alur Selamat Dusun Blang Gadeng.
Serta Dusun Sarah Nyala.
Akibat gangguan gajah ini, petani mengalami banyak kerugian.
Karena banyak tanaman produktif dirusak gajah.
Seperti padi, jagung, sawit, pisang, pinang, dan tanaman produktif lainnya.
• Terungkap Motif Pelaku Pelemparan Sperma dan Begal Payudara, Ternyata Untuk Puaskan Nafsu Seksual
Tim BKSDA Aceh, yang menggiring gajah sebanyak sebelas orang yang diketuai oleh, Cecep dari BKSDA Provinsi Aceh.
Dengan personel 5 orang petugas BKSDA Provinsi Aceh, 3 orang petugas BKSDA Resort Aceh Timur, petugas CRU Serbajadi, dan FKL masing-masing satu orang.
Serta dibantu sebagian masyarakat.
Muhat petugas CRU Serbajadi, yang juga tokoh masyarakat Seumanah Jaya mengatakan, tingginya gangguan gajah liar terhadap kawasan perkebunan warga di Seumanah Jaya, akibat hak guna usaha atau areal perkebunan sawit milik PT Atakana.
Di mana areal tersebut berbatasan dengan kawasan perkebunan petani, hutan, dan semak tidak terawat.
Sehingga menjadi sarang gajah.
"Karena itu harus ada inisiatif pihak PT Atakana untuk membersihkan lahannya, agar tidak menjadi sarang gajah. Atau kalau tidak pemerintah diharapkan memberikan teguran kepada pihak perusahaan," harap Muhat. (*)
• Memprihatinkan, Kondisi Jalan dan Jembatan di Desa Alue Gandai Peudada Bireuen, Begini Kondisinya