Berita Aceh Tamiang
Tuan Guru Besilam Meninggal, Warga Tamiang Turut Berduka, Begini Hubungan Almarhum dengan Tamiang
Bupati Mursil secara khusus menghadiri tahlilan yang diadakan di Desa Besilam, Kecamatan Padangtualang, Kabupaten Langkat, Sumut, Selasa (19/11/2019)
Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Mursal Ismail
Bupati Mursil secara khusus menghadiri tahlilan yang diadakan di Desa Besilam, Kecamatan Padangtualang, Kabupaten Langkat, Sumut, Selasa (19/11/2019) malam.
Laporan Rahmad Wiguna Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Masyarakat Kabupaten Aceh Tamiang turut berduka atas wafatnya Tuan Guru Besilam, Syekh Haji Hasyim Al-Syarwani, Sabtu (16/11/2109) lalu.
Rasa belasungkawa ini disampaikan langsung Bupati Aceh Tamiang H Mursil kepada keluarga almarhum.
Bupati Mursil secara khusus menghadiri tahlilan yang diadakan di Desa Besilam, Kecamatan Padangtualang, Kabupaten Langkat, Sumut, Selasa (19/11/2019) malam.
Mursil yang didampingi sejumlah kepala SKPK dalam pertemuan itu bertemu langsung dengan keluarga dan anak-anak almarhum.
"Kami bertemu langsung dan menyampaikan belasungkawa sebesar-besarnya," kata Mursil.
Mursil mengatakan kunjungannya ke Tanjungpura sudah direncanakan sejak Tuan Guru Besilam meninggal Sabtu (16/11/2019).
Namun karena kesibukannya di pemerintahan, niat itu tertunda dan baru terlaksana Selasa (219/11/2019) malam.
• Datang ke Pesta Pernikahan, Wanita ini Terkejut Sosok Mempelai Pria adalah Suaminya Sendiri
• Niat Teror Mantan Istri dengan Mercon, Petasan yang Digunakan Pelaku Malah Meledak di Tangan Sendiri
• Gerhana Matahari Cincin Lewati Simeulue dan Sebagian Singkil
Menurutnya, almarhum Tuan Guru Besilam sosok ulama besar yang layak jadi panutan.
Meski memiliki murid hingga manca negara, almarhum tetap rendah hati dan kerap berbagi ilmu kepada siapa saja yang datang bertemu.
"Kesan terhadap beliau ya itu, sikap santun dan sederhana. Padahal murid beliau menyebar sampai Malaysia dan negeri lainnya," ungkap Mursil.
Dia menjelaskan istri almarhum merupakan kelahiran Rantau, Aceh Tamiang.
Hal inilah yang menyebabkan hubungan historis dengan Aceh Tamiang sangat kental. (*)