Persiraja Anggap Partai Final, Jumpa Persik Kediri di 4 Besar
Persiraja mengganggap laga melawan Persik Kediri, Jawa Timur, di babak empat besar Liga 2 musim 2019 tak ubahnya
BANDA ACEH - Persiraja mengganggap laga melawan Persik Kediri, Jawa Timur, di babak empat besar Liga 2 musim 2019 tak ubahnya seperti partai final. Duel perebutan tiket promosi ke Liga 1 musim 2020 akan dihelat di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Kabupaten Gianyar, Bali, Jumat (22/11/2019) malam ini.
“Kami sepakat jika duel malam ini merupakan pertandingan final. Karena itu, kami harus menang dan promosi ke Liga 1. Persiraja tak mau membuang peluang emas ini. Bagi kami, tiket promosi lebih penting dibanding juara,” tegas kapten Persiraja, Ferry Komul, kepada Serambi melalui saluran telepon, Kamis (21/11/2019) petang.
Saat ini, konsentrasi pemain, pelatih, dan pengurus harus tertuju untuk pertandingan ‘final’ nanti malam. Terlebih, selama ini, mereka ingin memberikan yang terbaik bagi Persiraja, warga Banda Aceh, dan masyarakat Aceh. Sehingga, mereka akan bermain habis-habisan untuk duel penting ini.
“Kita ingin memanfaatkan laga melawan Kediri. Kami tak ingin bermain di babak play-off. Untuk itulah, kemenangan merupakan harga mati bagi pemain. Apalagi, suasana tim sangat mendukung mencapai impian Liga 1,” ungkap gelandang serang asal Lhokseumawe itu.
Punggawa Persiraja datang ke semifinal Liga 2 dengan status juara Grup A. Defri Rizki dkk sukses menang atas Mitra Kukar 2-1, serta ditahan imbang Persewar Waropen (2-2), dan Sriwijaya FC Palembang, 0-0, di delapan besar. Raihan nilai lima membuat mereka bercokol di puncak meski poin Sriwijaya juga sama.
Sementara Persik Kediri merupakan runner-up Grup B setelah mengantongi nilai 5. Dalam pertandingan di Stadion Gelora Sriwijaya, Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan, mereka mampu mengatasi perlawanan Persita Tangerang (1-0), serta diimbangi PSMS Medan (1-1), plus Martapura FC (0-0).
Tekad untuk merebut tiket promosi juga dilontarkan anak muda asal Lambeugak, Kuta Cot Glie, Aceh Besar, Assanur Rijal. “Kami akan berjuang untuk menang. Tolong doakan kami agar bisa berjaya di semifinal nanti malam,” ungkap Torres--sapaan akrab Assanur Rijal--kepada Serambi, sore kemarin.
Hanya saja, dalam duel itu, Persiraja kehilangan pemain andalannya, Husnuzhon. Gelandang serang asal Kuala Simpang ini mengalami cedera saat melawan Waropen. Kondisi serupa juga dialami tukang gedor Persik Kediri, Septian Bagaskara. Top skor Macan Putih--julukan Persik Kediri--saat ini harus masuk ruang operasi karena cedera.
Tarung Persiraja versus Persik Kediri nanti malam menjadi pertemuan keempat bagi keduanya. Pertemuan pertama kedua tim saat babak delapan besar kompetisi Liga 1 PSSI musim 2000-2001, di Stadion Brawijaya, Kediri. Kala itu, Lantak Laju tersungkur 0-2.
Dua pertemuan selanjutnya di divisi utama musim 2006-2007, Persiraja kalah 1-2 ketika tandang ke markas Persik. Tapi, di pertandingan kandang, Persiraja gagal membalas meski unggul lebih dulu berkat Antonio Teles. Tandukan Musikan di menit akhir membuat duel itu berakhir imbang 1-1.
Artinya, dari rekor pertemuan, Persik Kediri lebih unggul dengan dua kemenangan, dan satu kali kalah. Sementara Persiraja menelan dua kekalahan. Pun begitu, inilah kesempatan terbaik untuk menuntaskan dendam 12 tahun silam. Bukan hanya mampu membalas dendam 2007 lalu, tapi Persiraja lolos ke Liga 1.
Bagi Agus Suhendra dkk, kemenangan nanti malam akan mengulang memori indah tahun 2011 lalu. Kala itu, Mukhlis Nakata dkk sukses promosi ke Liga Super Indonesia (ISL) usai menekuk Mitra Kukar lewat gol Farizal Dillah. Kini, saatnya Ferry Komul cs mengulang kembali nostalgia di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, tersebut. Namun, sebelum itu wajib menumbangkan perlawanan Macan Putih. (ran)