Luar Negeri
PM Israel Benjamin Netanyahu Didakwa Melakukan Penyuapan, Penipuan, dan Pelanggaran Kepercayaan
Kasus pertama, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dituduh melanggar kepercayaan publik dan penipuan.
SERAMBINEWS.COM, JERUSALEM - Jaksa Agung Israel, Avichai Mandelblit, pada hari Kamis (21/11/2019), mendakwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu atas tuduhan yang meliputi penyuapan, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan.
Netanyahu didakwa dalam tiga kasus berbeda oleh Jaksa Agung Israel, Avichai Mandelblit.
Kasus pertama, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dituduh melanggar kepercayaan publik dan penipuan.
Kasus yang dikenal sebagai 1000 ini melibatkan produser Hollywood Israel Arnon Milchan.
Milchan diduga diminta untuk membeli barang-barang mewah untuk Netanyahu dan istrinya.
Dalam kasus kedua, Netanyahu kembali dituduh melanggar kepercayaan publik dan penipuan.
Kasus yang dikenal dengan sebutan 2000 ini, berkaitan dengan kesepakatan untuk liputan media yang menguntungkan.
Netanyahu dituduh melakukan kesepakatan terselubung dengan Arnon Mozes, penerbit harian terkemuka berbahasa Ibrani, Yedioth Ahronoth.
• PM Israel Benjamin Netanyahu Berkunjung ke Hebron di Tepi Barat Palestina, Pertama Sejak 1998
• Palestina Kecam Rencana Kunjungan Netanyahu ke Hebron, Rumah Bagi Masjid Ibrahimi yang Kini Terbagi
• Ini Identitas Pemuda yang Mengamuk di Masjid Besar Peusangan Bireuen
Sementara dalam kasus ketiga yang dikenal sebagai 4000, Netanyahu didakwa melakukan pemberian suap kepada Perusahaan Bezeq Telecom Israel.
Dalam kasus ini, PM Israel Benjamin Netanyahu dituduh memberikan suap dengan imbalan liputan yang menguntungkan di situs web berita perusahaan.
Dakwaan ini menjadikan Benjamin Netanyahu sebagai perdana menteri pertama dalam sejarah Israel yang didakwa saat masih menjabat.
Jaksa Agung Israel, Avichai Mandelblit akan meminta Knesset (parlemen Israel) untuk melepaskan kekebalan Netanyahu, sebuah proses yang bisa memakan waktu 30 hari.
• Kisah Hamza, Hacker yang Jebol Bank Amerika Triliunan Rupiah, Semua Uangnya untuk Rakyat Palestina
• Ayo Donasi Untuk Palestina, Beli Tiket Film Hayya Gratis Voucher Umrah Rp 1 Juta
Polisi Israel Tahan Gubernur Yerusalem
Sementara itu, polisi Israel telah menahan Gubernur Yerusalem Adnan Ghaith pada hari Kamis (21/11/2109), menurut saksi mata.
Penahanan itu terjadi setelah polisi menggerebek kediaman Ghaith di lingkungan Silwan di Yerusalem, kata saksi mata kepada Anadolu Agency.
Ghaith telah ditahan beberapa kali dalam beberapa bulan terakhir.
Alasan di balik penahanan itu masih belum jelas dan polisi Israel belum mengeluarkan pernyataan resmi.
Yerusalem tetap menjadi jantung dari konflik Timur Tengah yang telah berlangsung beberapa dekade, dengan warga Palestina berharap bahwa Yerusalem Timur - yang diduduki oleh Israel sejak 1967 - suatu hari nanti dapat berfungsi sebagai ibu kota negara Palestina.
Hukum internasional terus memandang Yerusalem Timur, bersama dengan seluruh Tepi Barat, sebagai "wilayah pendudukan" dan menganggap semua pembangunan pemukiman Yahudi di sana sebagai ilegal.
• Sebut Pemukiman Israel di West Bank Tidak Langgar Hukum Internasional, AS Buat Warga Palestina Marah
• Israel Tangkap Menteri Palestina untuk Urusan Yerusalem, Sudah Dua Kali dalam Tiga Bulan
Israel Menahan 8 Warga Palestina dalam Serangan di Tepi Barat
Pasukan Israel telah menahan delapan warga Palestina dalam serangan semalam yang dilakukan di Tepi Barat yang diduduki, kata tentara Israel.
Dalam sebuah pernyataan Kamis (21/11/2019), militer Israel mengatakan bahwa orang-orang itu telah ditangkap karena "dicurigai terlibat dalam kegiatan bermusuhan populer", tanpa menjelaskan tentang sifat dari kegiatan yang diduga tersebut.
Tentara Israel sering melakukan kampanye penangkapan di Tepi Barat - termasuk Yerusalem Timur yang diduduki - dengan dalih mencari orang Palestina yang "dicari".
Menurut angka Palestina, sekitar 5.700 warga Palestina - termasuk banyak perempuan dan anak-anak - saat ini mendekam di fasilitas penahanan Israel.(Anadolu Agency)