Luar Negeri
Wanita Hamil Berhijab Dipukuli dan Diinjak Pria Berbadan Besar, Rana El Asmar: Saya Seorang Muslimah
Dalam hitungan detik, wanita yang hamil besar ini diserang dan setelah terjatuh, lalu diinjak kepalanya.
Polisi sendiri menyatakan pihaknya akan menyelidiki apakah serangan ini bermotif Islamopohobia atau bukan.
"Investigasi kami masih pada tahap awal tapi tampaknya ini merupakan serangan random dan tanpa pemicu," ujar Inspektur Polisi Parramatta, Lucas Sywenkyj.
Setelah menjalani perawatan di RS setempat, Rana mengungkapkan pengalamannya itu melalui postingan di akun medsosnya.
Dia mengatakan bahwa warga masyarakat Muslim di sini sudah terbiasa menjadi sasaran tindakan Islamophobia.
"Saya lahir dan besar di Sydney, Australia. Saya seorang Muslimah," katanya.
"Saya telah mengalami pelecehan dan kebencian secara verbal dari warga Australia lainya.
Tapi saya tak pernah berpikir serangan fisik seperti ini akan menimpa diriku," ujar Rana El Asmar.
"Saya bingung bagaimana bisa ada orang merasa berhak melecehkan manusia lainnya," tambahnya.
Dia mengungkapkan bahwa pelaku "melontarkan kebencian terhadap orang Islam sebelum memukul padahal dia tak mengenal saya atau agama saya."
"Saya tidak ingin serangan ini dialami siapa pun. Kita tak bisa membiarkan perilaku seperti ini menjadi norma dan hanya berdiam diri," kata Rana.
Wanita Berjilbab Paling Berisiko Diserang
Pekan lalu, laporan tentang Islamofobia dari Charles Sturt University (CSU) menyebutkan bahwa wanita berjilbab paling berisiko mengalami serangan.
Dari 349 insiden selama periode 2016/2017, hampir tiga perempatnya dilakukan terhadap perempuan.
96 persen korban perempuan ini mengenakan jilbab.
Dewan Nasional Imam Australia menyayangkan bahwa kaum wanita paling banyak menjadi korban dari tindakan Islamophobia itu.