Persiraja Mania
Kisah Pemain asal Brasil Saat Bawa Persiraja Promosi, Takut Tsunami Hingga Bertemu Istri di Aceh
Persiraja promosi ke Liga 1 2020 disambut sukacita oleh masyarakat Aceh. Tak terkecuali bagi mantan pemain Persiraja, Antonio Teles
SERAMBINEWS.COM - Persiraja Banda Aceh baru saja memastikan diri promosi ke Liga 1 musim depan.
Sudah lama sekali penikmat sepak bola Tanah Air tidak melihat kiprah tim berjuluk Laskar Rencong tersebut.
Terlebih lagi, terakhir kali Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam diwakili oleh PSAP Sigli pada kompetisi ISL 2011-2012.
Sayangnya, tim tersebut hanya bertahan semusim dan setelah PSAP tak ada lagi perwakilan Aceh di kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
Tentu lolosnya Persiraja ke Liga 1 2020 disambut sukacita oleh masyarakat Aceh.
Tak terkecuali bagi mantan pemain Persiraja, Antonio Teles.
• Persiraja Bersama Persik dan Persita Promosi ke Liga 1, Ini Lima Tim yang Degradasi ke Liga 3 2020
Antonio Teles merupakan pemain sepakbola kelahiran 2 September 1982 di Rio de Janeiro, Brasil
Dia mengaku senang dengan lolosnya Persiraja berlaga di Liga 1 musim depan.
Namun, siapa sangka dibalik rasa sukacitanya, Teles yang sekarang ini berprofesi sebagai agen pemain tersebut menyimpan segala memori dan cerita selama memperkuat tim dari Serambi Mekkah tersebut.
Persiraja merupakan tim pertama yang dibela Teles di Indonesia.
Selama dua musim, Teles membela Persiraja dan mengantarkan tim tersebut promosi ke Divisi Utama musim 2007.
Teles menuturkan bahwa pertama kali dirinya diajak agen untuk bermain di Persiraja.
Dia sempat takut akan peristiwa tsunami yang menerjang Aceh pada tahun 2004.
• Persiraja Promosi ke Liga 1 2020, Suporter Sujud Syukur di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh
Namun, berkat adaptasi yang cepat, akhirnya dia bisa mengatasi ketakutan akan tsunami.
"Awalnya waktu saya diajak ke Aceh takut karena tsunami, saya tiba di sana bulan Januari 2006. Namun, ternyata saya cepat sekali adaptasi," ucap Teles.
"Selama saya bermain di Indonesia, saya bisa bilang Banda Aceh adalah tempat yang saya punya banyak hal yang tidak bisa terlupakan," kata mantan pemain PSIS Semarang dan Persiba Balikpapan tersebut.
Hal yang paling berkesan adalah momen bertemunya Teles dengan sang istri di tanah Aceh.
Seolah takdir mempertemukan Teles dengan Aceh.
Momen lainnya adalah semasa dua musim memperkuat Persiraja menjadi momen yang spesial baginya.
• Dikalahkan Persiraja Hingga Gagal ke Liga 1, Pemain Sriwijaya FC Menangis, Pelatih Minta Maaf
Selain mengantarkan tim tersebut promosi ke Divisi Utama 2007, ia begitu berkesan dengan fanatisme dukungan suporter Persiraja yang selalu memenuhi stadion kala Persiraja bertanding.
"Pada waktu itu antusias sepak bola saya rasa tetap sama dan mungkin lebih fanatisme daripada sekarang.
Bedanya sekarang adalah media yang lebih besar dibanding waktu itu dan tetap stadion selalu penuh," katanya.
Meski berstatus mantan, hingga saat ini Teles masih menjalin komunikasi dengan timnya tersebut, termasuk laga perebutan tempat ketiga Liga 2 2019 kemarin.
Dia juga mengaku siap apabila manajemen Persiraja membutuhkan jasanya untuk mencari pemain asing berkualitas.
Hal ini sebagai bentuk rasa cintanya kepada Persiraja dan masyarakat Aceh.
• Tiga Ekor Lembu Disembelih Masyarakat untuk Sambut Tim Persiraja
"Saya sekarang agen pemain dan memang ada beberapa yang sedang top di Indonesia. Kita lihat nanti saya akan menawarkan pemain saya," ucapnya.
"Kalau diberi kesempatan oleh Persiraja, pasti saya akan berusaha untuk membawa pemain asing berkualitas guna memperkuat tim mereka musim depan," tuturnya.
Persiraja Jaga Marwah Sumatera
Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, menjadi saksi perjuangan skuadra Persiraja di Liga 2 musim 2019.
Senin (25/11/2019) sore, Ferry Komul dkk memastikan promosi ke Liga 1 menyusul kemenangan atas Sriwijaya FC Palembang, 1-0.
Keberhasilan di babak play-off membuat Lantak Laju mengikuti jejak Persik Kediri, dan Persita Tangerang ke Liga 1.
Sejarah dibikin Macan Putih–julukan Persik Kediri–ketika tampil sebagai juara Liga 2 musim ini setelah mengatasi perlawanan Persita, 3-2, tadi malam.
• Presiden Persiraja: Sempat Dianggap Hanya Kuda Hitam, Alhamdulillah Kita Lolos
Musim 2019, Persik datang sebagai tim promosi setelah menjuarai Liga 3 tahun 2018.
Bagi Agus Suhendra cs, sukses kali ini mengulang prestasi Persiraja tahun 2011.
Kala itu, Lantak Laju lewat sentuhan tangan dingin Herry Kiswanto memastikan promosi ke Liga Super Indonesia (ISL) di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah.
Persiraja harus puas sebagai runner-up usai takluk di tangan Persiba Bantul lewat gol Wahyu Wijiastanto.
Hanya saja, selepas promosi ke ISL–kini namanya Liga 1–, Persiraja memilih bertanding di Indonesia Primere League (IPL).
Sementara Persiba Bantul dan Mitra Kukar tetap bernaung di ISL. Kala itu, kompetisi liga di Indonesia terpecah dua.
Lolosnya Persiraja ke kasta tertinggi sepakbola Tanah Air tentu saja menjaga marwah Pulau Sumatera.
Dari tiga klub lolos ke perempatfinal, hanya Lantak Laju yang berjaya.
• VIDEO DARI BALI, Persiraja Promosi ke Liga 1. Masyarakat Aceh Bersorak
PSMS Medan lebih dulu tersisih, sementara Sriwijaya gagal kembali promosi usai degradasi musim lalu.
Kecuali itu, Persiraja berpotensi menjadi satu-satunya wakil Pulau Sumatera yang akan berkompetisi di Liga 1 musim 2020.
Hingga saat ini, skuad Semen Padang dan Badak Lampung FC masih berkubang di papan bawah Liga 1.
Bahkan, kedua tim asal Sumatera terancam degradasi ke Liga 2.
Besutan Hendri Susilo pantas berterima kasih kepada anak muda asal Lambeugak, Kecamatan Kuta Cot Glie, Aceh Besar, Assanur Rijal.
Ia sukses mencetak gol ke gawang Sriwijaya memanfaatkan umpan Defri Riski pada menit 53.
Gol tunggal dari jebolan SSB Indrapuri ini bertahan hingga laga bubaran.
Gol itu terjadi akibat kesalahan pemain bawah Sriwijaya, Rahmat Juliandi yang tidak mampu menyodorkan bola ke kiper Sriwjaya, Galih Sudaryono.
• SELAMAT, Persiraja Promosi Liga 1 2020 Usai Kalahkan Sriwijaya, 1 Gol Assanur Rijal Pastikan Juara 3
Bola tersebut berasal dari tendangan jauh kiper Persiraja, Fakhrurazi Kuba yang gagal diantisipasi Rahmat.
Defri Rizki yang melihat bola itu langsung merebut dan menyodorkan ke Assanur Rijal.
Tanpa ampun, Tores–sapaan akrab Assanur Rijal--langsung menjebolkan bola ke gawang Sriwijaya yang sudah kosong. 1-0 untuk Lantak Laju.
Sejenak wasit meniupkan pluit panjang, pemain Persiraja yang sudah berjuang hampir 97 menit (90+7) langsung merebahkan badan ke tanah.
Mereka bersujud syukur atas rumput Lapangan Kapten I Wayan Dipta, sebagai wujud atas hasil yang mereka raih.
Tangis haru
Pemain cadangan, pelatih, ofisial hingga Presiden Persiraja, Nazaruddin Dekgam tak kuasa menahan kegembiraan.
Mereka tak kuasa menahan haru sembari meneteskan air mata.
• Jasad Korban Terapung di Krueng Lamnyong Dijemput Keluarga, Shock Begitu Dapat Kabar Duka
Bahkan, Mukhlis Nakata tampak menangis tersedu yang dipeluk oleh pemain lainnya.
Di sisi lain, Ferry Komul yang selalu diplot sebagai kapten beberapa kali mengusapkan tangan ke matanya.
Air mata pemain asal Batupahat, Lhokseumawe ini berlinang sebagai tanda bahagia.
Ya, pemain paling senior di tubuh Lantak Laju itu sudah memberikan yang terbaik.
Pelatih Persiraja, Hendri Susilo mengaku sangat bahagia atas raihan anak-asuhnya yang berhasil promosi.
Karena, di awal liga, Persiraja tidak menargetkan promosi liga 1.
"Saya nggak bisa banyak bicara, bahagia sekali. Awalnya, kita targetnya nggak ke liga 1, namun dalam perjalanan waktu tim ini menunjukkan kapasitas, akhirnya di putaran kedua baru kita target ke liga 1," ujar pelatih asal Bukitinggi, Sumatera Barat itu.(Suci Rahayu/ran/mun)
• Nasir Djamil Usul Presiden Persiraja Nazaruddin Dek Gam Dapat Anugerah Pahlawan Sepak Bola Aceh 2019
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Antonio Teles, Sempat Takut Tsunami, Berkesan Saat Bawa Persiraja Promosi", dan di Serambinews.com dengan judul Persiraja Jaga Marwah Sumatera, Kembali Promosi ke Liga 1